Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Wali Kota Banda Aceh Ajak Warga Jaga Kawasan Ekosistem Leuser

Pemkot Banda Acemengajak warga kota untuk dapat berperan aktif dalam upaya melestarikan keberadaan Kawasan Ekosistem Leuser.

18 Desember 2018 | 15.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman mengajak seluruh warga kota untuk dapat berperan aktif dalam upaya menjaga, melestarikan, dan mengadvokasi keberadaan Kawasan Ekosistem Leuser (KEL). Kawasan ini merupakan salah satu hutan tropis terbaik yang tersisa di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Aminullah dalam sambutannya pada acara Banda Aceh Car Free Day, Ahad, 16 Desember 2018 di Jalan Tgk Daud Beureueh. Disponsori oleh Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh (HAkA), car free day minggu ini mengangkat tema penyelamatan KEL. Di sana, HAkA menggelar beragam acara mulai dari lomba mewarnai, aksi teatrikal, hingga penampilan tari Didong, dan band lokal Apache.

Menurut Aminullah, KEL merupakan salah satu wilayah konservasi paling penting di muka bumi yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat luar biasa. "KEL ini pula telah ditetapkan sebagai kawasan strategis nasional oleh pemerintah karena perannya yang sangat penting, bermanfaat, dan vital bagi Indonesia bahkan dunia."

Keberadaan KEL, kata Aminullah, sangat mendukung kehidupan masyarakat sekitarnya dengan melalui fungsi ekologis. Kawasan ini juga memiliki fungsi sebagai pengatur air sekaligus pelindung dari hadirnya bencana. "Selain itu, KEL menjadi surga bagi berbagai habitat seperti harimau, badak, orang utan, dan gajah sumatera, satwa kebanggan Indonesia yang terancam punah," katanya.

Ketua HAkA Farwiza Farhan mengungkapkan, KEL merupakan tempat terakhir di dunia yang menjadi 'rumah' bagi badak, gajah, harimau, dan orang utan. "Bayangkan keempat satwa langka itu masih hidup bersama-sama dalam satu kawasan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaganya?" ujarnya.

Pada kesempatan itu, peraih Whitley Award 2016 dari Badan Amal Konservasi Inggris ini juga mengungkapkan kekagumannya melihat kebersihan dan keindahan Banda Aceh. "Banda Aceh adalah salah satu kota paling bersih dan indah serta nyaman untuk ditinggali," tutur dia.

Simak artikel menarik lainnya seputar kawasan ekosistem Leuser hanya di kanal Tekno Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus