Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Wanita Bionik

25 September 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lengan kirinya mengeluarkan dengung halus ketika digerakkan. Tapi Claudia Mitchell, 26 tahun, tak ambil pusing. Dia berujar: ”Lengan ini yang membuat saya kembali mandiri; bisa mencuci, melipat baju, dan makan pisang, cukup dengan perintah otak.”

Inilah lengan bionik buatan Pusat Rekayasa Saraf Institut Rehabilitasi Chicago, Amerika Serikat. Menurut direktur di pusat itu, Todd Kuiken, teknologi pada lengan tersebut nantinya akan menolong lebih dari 400 personel militer Amerika yang kehilangan anggota badan selama Perang Irak dan Afganistan.

Mitchell, mantan marinir Amerika tapi kehilangan lengan dalam kecelakaan motor dua tahun lalu, menerima lengan bionik versi kedua. Versi pertama diberikan empat tahun lalu kepada seorang pria yang kehilangan kedua lengannya, Jesse Sullivan. Varian teranyar seberat 5 kilogram ini memiliki variasi gerakan yang lebih banyak dibanding versi pertama.

Untuk menyatukan lengan robot dengan pikiran Mitchell, dokter memasang elektrode di ujung saraf yang dulu menyalurkan perintah dari otak ke lengannya. Dengan elektrode ini, perintah otak yang berupa impuls listrik akan ditangkap dan diteruskan ke komputer mini untuk diproses. Selanjutnya, komputer mini menggerakkan motor pada lengan robot, hingga lengan bergerak persis seperti yang diinginkan otak.

Antiflu Burung: Jamu Empon-empon

Orang Jawa menyebutnya jamu empon-empon. Terbuat dari temulawak, jahe, kencur, dan kunyit. Saripati segala jenis tanaman kurkuma ini, menurut Chairul Anwar Nidom, ahli virus flu Universitas Airlangga, merupakan resep untuk melawan flu burung. ”Belum diuji klinis, namun tak ada salahnya dicoba, sebab sebagai minuman pun ramuan ini menyehatkan tubuh,” ujarnya.

Nidom menuturkan kem-bali resep ini kepada Tempo. Saat ini, hasil penelitian tim Universitas Oxford, Inggris, adalah virus flu burung memicu tubuh untuk memproduksi sitokin dalam jumlah berlebihan. ”Penanganan klinis seharusnya fokus pada respons senyawa ini,” ujar anggota penelitian itu, Dr Menno de Jong. Badai sitokin?

Ini pula yang dinyatakan Nidom belasan bulan lalu. Ahli virus flu burung Universitas Airlangga, Surabaya, itu mengatakan, dokter mestinya mengendalikan kadar sitokin pada pasien flu burung. Pasalnya, senyawa ini mengubah oksigen di paru-paru menjadi hidrogen peroksida, ”sehingga sel paru-paru rusak.”

Minum jamu empon-empon, ujar Nidom, cara jitu untuk mengendalikan sitokin. ”Karena zat kimia di dalamnya, yang disebut kurkumin, memiliki efek mengendalikan produksi senyawa ini.”

Mobil Antipemabuk

Tak ada yang dapat menghentikan pengemudi mabuk. Maka, Nissan Motor mempertimbangkan untuk memasang sistem pengaman yang terbilang ekstrem. Mobil tak bisa dinyalakan jika pengemudinya teler.

Gagasan Nissan tidak anyar. Namun, selama ini peralatan tersebut sekadar optional dan alatnya dipasok oleh pihak ketiga. Nissan mempertimbangkan untuk memasang sendiri sistem itu, usai peristiwa mengerikan di Jepang beberapa waktu lalu ketika seorang pengendara yang teler menabrak tiga anak kecil hingga tewas.

Beberapa perlengkapan antipemabuk sedang dijajal. Salah satunya meniru Alcoclock, yang diperkenalkan di Inggris dua tahun lalu. Dengan pengaman ini, mesin mobil hanya bisa dinyalakan setelah pengemudi lolos dari pemeriksaan dengan tabung pengukur kadar alkohol. Perlengkapan lainnya yang tengah dijajaki adalah sistem pengapian yang diaktifkan dengan sederet nomor, yang dirancang membingungkan pengemudi mabuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus