Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Varian baru Covid-19 terus ditemukan di berbagai belahan dunia sejak pandemi melanda. Virus corona yang terus bermutasi, membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menamakan tiap variannya untuk mempermudah dan menyederhanakan pengucapan selama diskusi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
WHO memilih menggunakan alfabet Yunani untuk menamakan varian Covid-19. Sejak diterapkan pada Mei 2021 hingga kini telah ada 11 varian Covid-19.
Jumlah alfabet Yunani hanya mencapai 24 huruf. Jika virus corona terus bermutasi hingga lebih dari 24 varian maka butuh model penamaan baru.
Melansir dari Sky News, WHO mempertimbngkan menggunakan rasi bintang (zodiak) untuk menamai varian baru Covid-19. “Kami telah memikirkan untuk menggunakan rasi bintang. Kami akan menggunakan dewa dan dewi Yunani,” kata Maria Van Kerkhove, pemimpin pelaksanaan Covid-19, pada 8 Agustus 2021.
Hal ini memungkinkan varian Covid-19 akan diberi nama dengan Leo, Virgo, Taurus, Aries, Gemini, dan lainnya.
Maria juga menyatakan bahwa WHO memastikan untuk menggunakan pilihan nama yang tepat agar tidak mengecewakan berbagai pihak. Seperti diketahui, WHO menolak melekatkan nama varian baru Covid-19 dengan tempat atau negara varian tersebut pertama kali ditemukan. Hal ini dapat menciptakan stigmatisasi pada tempat tersebut.
JACINDA NUURUN ADDUNYAA
Baca juga: