Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Zarqun Si <font color=#990000>Pemadam Api</font>

31 Mei 2010 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibuat dari logam dan akrilik yang tak gampang lumer, robot itu berkaki enam. Inilah hexapod karya Syawaluddin Rachmatullah, Ardya Dipta Nandaviri, dan Adhi Ichwan Kurniawan, mahasiswa teknik elektro Institut Teknologi Bandung.

Menurut Syawaluddin, robot laba-laba yang dinamai Zarqun ini mulai dirintis pada pertengahan 2008. Awalnya, robot itu hanya bisa berdiri. Setelah mendapat sentuhan program algoritma dan pemasangan sejumlah sensor, Zarqun dapat berjalan, bahkan menari dan memadamkan api.

Robot ini dilengkapi enam kaki sehingga seperti laba-laba agar lebih stabil. Ketika tiga kaki terangkat sewaktu melangkah, tiga kaki yang lain tetap menopang tubuh. Jika hanya empat kaki, robot cenderung tidak stabil. ”Kalau berkaki delapan, itu berlebihan,” kata Syawaluddin.

Sebagai sumber tenaga, hexapod seberat 3 kilogram itu memakai bate rai litium ion 7,4 volt. Kakinya terbuat dari akrilik. Untuk menggerakkannya, robot itu dipasangi motor servo atau penggerak di setiap engsel. Harga komponen impor dari Hong Kong itu Rp 500 ribu.

Di bagian kepala atau menara, tim The Dream of Power ini memasang lima sensor sonar. Pendeteksi jarak tersebut berguna agar robot tak menyentuh dinding selama berjalan. Di dalamnya terbenam kompas untuk mengatur arah gerak, perangkat lunak code vision AVR sebagai otak prosesor, dan sensor inframerah serta ultraviolet sebagai navi gasi untuk mendeteksi lokasi nyala api. Untuk memadamkan api, Zarqun memakai kipas angin dapat diganti air bila kapasitas besar.

Setelah akhir tahun lalu menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia, awal April silam tim ITB ini menempati urutan keempat dalam kompetisi Fire Fighting Home Robot Contest 2010 di Trinity College, Hartford Connecticut, Amerika. Peringkat itu diraih setelah kecepatan gerak Zarqun diperbaiki dengan cara membuang gerakan yang tak perlu, dengan menggunakan perhitungan algoritma. Selain itu, 18 persendian pada enam kaki diselaraskan agar bergerak kompak.

Robot laba-laba itu dapat dikembangkan untuk berbagai keperluan, seperti sarana militer untuk mendeteksi bom atau sebagai kendaraan pe rambah hutan. Penyempurnaan pa ling dekat robot seharga Rp 17 juta ini adalah menambah sensor di kaki agar mampu berjalan di area menanjak seperti tangga. Begitu pun untuk meningkatkan kecepatan robot. ”Spesifikasinya sensor yang memadukan kecepatan dan kekuatan,” katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus