Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penggunaan zat aditif dalam makanan telah lama menjadi pro dan kontra. Zat aditif berupa pewarna, penguat rasa, dan pengawet, misalnya yang ditambahkan ke makanan olahan kerap dikaitkan dengan masalah kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa jenis pewarna makanan buatan, misalnya, diasosiasikan dengan masalah hiperaktif pada anak-anak dan kanker. Namun, “Bahan tambahan tidak selalu buruk,” ujar Kate Patton dalam laman clevelandclinic.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagian besar makanan, kata Patton, memerlukan zat tambahan untuk mencegah pembusukan dan mempertahankan nilai gizi. Seperti stroberi yang baru dipetik juga mengandung senyawa kimia yang menentukan rasa, warna, tekstur, dan nilai gizinya.
Meski masih jadi pro-kontra, berbagai zat aditif itu terus ditambahkan ke makanan dengan berbagai alasan. Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat telah mencatat lebih dari 3000 bahan aditif ke dalam basis datanya.
Laman resmi FDA menyatakan setidaknya ada tiga alasan yang melatarbelakangi penambahan bahan ke dalam makanan:
- Meningkatkan dan Mempertahankan Keamanan dan Kesegaran
Pengawet makanan dapat memperlambat pembusukan produk yang disebabkan oleh jamur, udara, bakteri, jamur, atau ragi.
Selain menjaga kualitas makanan, bahan aditif membantu mengendalikan kontaminasi yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, termasuk botulisme yang dapat mengancam nyawa.
- Meningkatkan dan mempertahankan nilai gizi
Vitamin dan mineral ditambahkan ke berbagai makanan. Hal ini ibarat menebus kekurangan makanan seseorang yang hilang dalam pemrosesan, atau untuk meningkatkan kualitas nutrisi makanan.
Penambahan ini alias fortifikasi, terbukti telah membantu mengurangi malnutrisi di Amerika Serikat dan dunia.
- Meningkatkan Rasa, Tekstur, dan Pengambilan
Berbagai bahan ditambahkan untuk meningkatkan rasa makanan. Sedangkan zat pewarna makanan digunakan untuk mempertahankan atau meningkatkan penampilan makanan. Akan halnya zat pengemulsi, penstabil, dan pengental memberi tekstur dan konsistensi makanan seperti yang diharapkan oleh konsumen.
Baca juga: Lima Jenis Zat Aditif yang Perlu Dihindari
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
RAHMAT AMIN SIREGAR