Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bantuan makanan yang diberikan pada korban bencana alam, termasuk gempa bumi di Cianjur beberapa waktu lalu, kebanyakan berupa mi instan. Makanan cepat saji ini menyimpan sederet bahaya bagi tubuh bila dikonsumsi berkepanjangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut bahaya makan mi instan secara berlebihan:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Mengganggu proses pencernaan
Mi instan rendah protein dan serat. Hal ini akan menyebabkan proses pencernaan terganggu.
2. Menyebabkan berat badan naik
Selain rendah protein dan serat, mi instan juga rendah vitamin dan mineral. Rendahnya nutrisi ini jika ditambah dengan tingginya kalori yang dihasilkan akan memicu kenaikan berat badan.
3. Dapat merusak hati
Konsumsi mi instan terlalu banyak juga bisa merusak hati karena mi instan merupakan olahan yang mengandung zat aditif, pengawet, perasa, dan pemanis buatan. Kombinasi ini akan menyebabkan hati kerepotan dan stres, lalu menyimpan lemak dan selnya sendiri.
4. Berdampak buruk pada otak
Mi instan bisa berdampak buruk pada otak sebab mengandung monosodium glutamate atau MSG yang merupakan zat aditif untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Mengonsumsi MSG berlebih dapat menimbulkan kondisi kesehatan yang buruk, seperti berdampak pada otak, peningkatan tekanan darah, penambahan berat badan, serta memicu sakit kepala.
5. Minim nutrisi
Mi instan memang praktis dan enak, tapi tidak memiliki kandungan nutrisi yang menjanjikan. Sebab mi instan justru menyumbang banyak kalori, gula, lemak jenuh, dan rendah protein serta serat sehingga tidak bisa membantu fungsi organ ataupun sel tubuh seperti layaknya panganan sehat.
6. Picu kanker
Mi instan mengandung natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium dikaitkan dengan kondisi kesehatan yang serius seperti tekanan darah tinggi, stroke, gagal jantung, batu ginjal, hingga kanker pankreas.
NOVITA ANDRIAN