Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Makanan olahan yang ditemukan di kehidupan sehari-hari mengandung banyak bahan. Salah satunya zat aditif. Beberapa jenis bahan aditif perlu dihindari. "Bahan olahan sering diberi bahan aditif, zat yang menambah warna, meningkatkan rasa, atau meningkatkan umur simpan," kata ahli diet Kate Patton dalam laman clevelandclinic.org.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Bahan tambahan tidak selalu buruk.” Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang mengeluarkan pernyataan itu telah menyetujui ribuan bahan tambahan untuk makanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebagian besar makanan memerlukan zat tambahan untuk mencegah pembusukan dan mempertahankan nilai gizi.” Demikian pernyataan FDA lagi. Namun, laman Cleveland Clinic menulis setidaknya ada lima bahan aditif yang harus dipikir berkali-kali untuk dikonsumsi:
Natrium Nitrit
Bahan ini membantu menstabilkan warna, rasa daging, dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berbahaya. Tetapi, ketika daging itu dipanaskan pada suhu tinggi, atau bercampur dengan asam lambung, akan menghasilkan nitrosamin. Zat ini berkaitan dengan peningkatan risiko kanker pankreas dan kolorektal.
Sulfit
Di Amerika Serikat, penggunaan Sulfit pada buah-buahan dan sayuran segar dilarang. Namun hadir dalam makanan lain. Sulfit adalah pengawet yang sensitif bagi penderita asma sehingga dapat memperburuk penderita penyakit itu.
Lemak Trans
Produsen menggunakan minyak terhidrogenasi ini untuk meningkatkan umur simpan dan konsisten kerupuk, kue, dan makanan kemas lainnya.
Monosodium Glutamat (MSG)
MSG banyak ditemukan untuk meningkatkan rasa dan tekstur terutama pada makanan Asia. Baik dalam sup dan berbagai makanan olahan lainya.
Mereka yang sensitif, MSG dapat menyebabkan mual, masalah pernapasan, dan berbagai reaksi lainnya. MSG menambahkan natrium ekstra juga dapat meningkatkan tekanan darah.
FD&C Tartrazine dan Sunset Yellow
Penelitian terhadap pewarna buatan ini menunjukkan hubungan dengan hiperaktif pada anak-anak, tetapi ini belum terbukti.
Sering digunakan dalam permen dan sereal. Juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada penderitaan asma.
Melansir laman healthline.com, jenis pewarna makanan buatan tartrazine dikaitkan erat dengan perubahan perilaku, seperti cepat marah, gelisah, depresi, dan kesulitan tidur.
Baca juga: Daftar Zat Berbahaya dalam Makanan Sehari-hari
RAHMAT AMIN SIREGAR