Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa federasi menyesalkan adanya suar atau flare yang menyala pada laga persahabatan FIFA Matchday antara Indonesia vs Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Rabu, 1 Juni 2022. PSSI, kata dia, sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencegah masuknya suar ke dalam stadion.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut. Apalagi pertandingan itu masuk dalam 'FIFA match day'," ujar Yunus dikutip dari Antara pada Kamis, 2 Juni 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Yunus, pihaknya sudah memberi imbauan dan pemeriksaan para suporter yang akan masuk ke arena pertandingan. Akan tetapi, ia menilai penyaringan sulit maksimal jika memang suporter sudah berniat menghidupkan suar sedari awal.
"Sehebat apapun kemananan untuk menjaga dan memeriksanya, kalau ada niat dari suporter, hal itu sulit diatasi," tutur dia.
PSSI, Yunus melanjutkan, kemungkinan besar akan disanksi denda oleh AFC karena suar tersebut. Namun, dia belum bisa memastikan jumlahnya. "Saya tidak mau mengira-ngira," kata Yunus.
Pertandingan Indonesia versus Bangladesh, yang dihadiri hampir 9 ribu penonton, sejatinya berjalan tertib dari menit awal. Namun, kondisi berubah menjelang pertandingan berakhir. Suar berwarna tiba-tiba menyala dari tribun timur stadion.
Ketika asap mulai menyebar, flare susulan datang dari tribun barat. Hal tersebut membuat pandangan di lapangan sempat terganggu asap yang mengepul. Laga yang berakhir imbang tanpa gol tetap bisa selesai tepat waktu.
PSSI sebelumnya telah beberapa kali mendapat hukuman denda dari AFC terkait flare ini. Namun, jumlahnya berbeda-beda. Pada 2017, AFC mendenda PSSI sebesar US$ 60 ribu atau setara sekitar Rp 780 juta karena ada nyala flare pada laga semifinal-final Piala Presiden 2017.
Pada 2014, PSSI juga dijatuhi denda sebesar US$ 5 ribu atau sekitar Rp 60 juta lantaran suar yang menyala pada laga Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, timnas Indonesia menghadapi tim Korea Selatan.