Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sepakbola

AG 2018: Final Ditekuk Malaysia, Sepak Takraw Indonesia Kesal

Tim sepak takraw Indonesia masih menyimpan rasa kesal setelah ditekuk Malaysia dalam final beregu putra Asian Games 2018 di Palembang, Selasa.

28 Agustus 2018 | 16.27 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pemain sepak takraw Malaysia Mohamad Azlan Alias (kiri) melakukan tendangan bola ke arah pemain Indonesia Saiful Rizal (kanan) pada semifinal tim putra beregu sepak takraw Asian Games 2018 di GOR Ranau, JSC Palembang, Selasa (21/8/2018). ANTARA FOTO/INASGOC/Ferdy Siregar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil kapten tim sepak takraw Indonesia, Prasetyo Victoria Eka mengaku tak ikhlas atas kekalahan melawan tim sepak takraw Malaysia di final sepak takraw nomor regu putra Asian Games 2018 dengan skor 2-1.

Menurutnya, tim-nya sudah kerja keras untuk membuktikan bahwa Indonesia lebih baik dalam pertandingan final itu. Belum lagi ihwal kontroversinya Malaysia, yang dinilai Indonesia terlambat mendaftar di nomor regu putra.

“Kita sudah kerja keras, atas kekalahan ini kami susah ikhlas,” ujar Prasetyo Victoria Eka ketika konferensi pers seusai pertandingan, Selasa 28 Agustus 2018.

Perihal kontroversi Malaysia di final, Ketua Umum Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Asnawi Abdul Rahman, memang sudah melayangkan protes kepada Asian Sepaktakraw Federation (ASTAF) dan Olympic Council of Asia (OCA) karena pendaftaran tim takraw Malaysia ikut serta dalam nomor regu putra dinilai terlambat dari deadline pendaftran 4 Juli 2018.

Namun, pendaftaran yang dianggap Indonesia kontroversi itu, tetap diterima OCA dan ASTAF pada tanggal 19 Agustus 2018.

“Ini berpengaruh pada mental pemain,” kata pemain 26 tahun itu.

Pada pertandingan final itu, tensi panas jual beli serangan terjadi. Pada seat pertama pemain Indonesia mampu menekan permainan tim takraw Malaysia hingga poin berakhir dengan skor 21-18. Pada set awal itu, permainan Malaysia tertekan bukan hanya karena permainan para atlet takraw Indonesia yang baik, namun juga karena teror teriakan suporter Indonesia yang memenuhi Stadion Ranau Jakabaring Palembang.

Lanjut set kedua, Malaysia mencoba bangkit dengan memupuk kepercayaan diri mereka. Pemain Malaysia, Mohd Rosdi Mohammad Syahrir, sempat memrotes wasit karena para suporter Indonesia dengan seragam SMA terlalu berisik sehingga menggangu permainan mereka.

Namun, protes dari pemain Malaysia tak meredam gemuruh teriakan untuk mendukung Indonesia. Dengan kondisi seperti itu, Malaysia tetap melawan Indonesia hingga mereka mengungguli Indonesia dengan skor 21-19.

Saat set ketiga, kembali di bawah tekanan teror suporter Indonesia, Malaysia mampu tampil lebih percaya diri. Bahkan, tim Indonesialah yang tampak kehilangan percaya diri diantara gemuruh dukungan yang tak pernah diam itu. Akhirnya, Malaysia menekan Indonesia hingga sekor 21-11.

“Kepada seluruh pendukung kami, kami minta maaf,” lanjut Prasetyo Victoria Eka atas kekalahan Indonesia dari Malaysia dalam final sepak takraw beregu Asian Games 2018.

AHMAD SUPARDI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus