Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Liga Champions

Gagal di Liga Champions, Kutukan Afrika Pep Guardiola Berlanjut?

Pep Guardiola disebut memiliki kutukan Afrika yang membuat dia terus gagal merebut trofi Liga Champions.

31 Mei 2021 | 00.44 WIB

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tampak tertunduk di akhir laga final Liga Champions antara Manchester City melawan Chelsea di Estadio do Dragao, Portugal, 29 Mei 2021. Pool via REUTERS/Jose Coelho
Perbesar
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola tampak tertunduk di akhir laga final Liga Champions antara Manchester City melawan Chelsea di Estadio do Dragao, Portugal, 29 Mei 2021. Pool via REUTERS/Jose Coelho

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Pep Guardiola kembali gagal meraih gelar juara Liga Champions setelah timnya, Manchester City, dibungkam Chelsea 0-1 pada laga final yang berlangsung Ahad dinihari kemarin, 30 Mei 2021. Kegagalan itu membuat banyak pihak kembali mengingat soal kutukan Afrika yang pernah dikatakan oleh agen pemain Dimitri Seluk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Media Spanyol Marca menyebutkan bahwa kutukan Afrika yang didapatkan Guardiola kembali menjadi perbincangan di dunia maya pasca kekalahan Manchester City. Musim lalu, hal yang sama pun muncul setelah Manchester City dikalahkan oleh Lyon pada partai perempat final. Dan pembicaraan soal kutukan Afrika ini berjalan setidaknya sudah tiga tahun setelah Seluk menyatakannya pada 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seluk merupakan agen pemain yang menangani mantan gelandang Manchester City, Yaya Toure. Dia sangat geram kepada Guardiola karena tak banyak memberikan kesempatan kepada Toure pada tahun terakhirnya di Manchester City.

Dia menyebut sikap Guardiola itu akan membuat banyak dukun asal Afrika mengirimkan kutukan kepada si pelatih agar dia terus gagal meraih trofi Liga Champions.

"(Guardiola) mengubah semua Afrika melawan dirinya, banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City," kata Seluk saat itu."Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan mengizinkan Guardiola memenangkan Liga Champions."

"Ini akan menjadi kutukan Afrika bagi Guardiola. Kehidupan akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak. Fakta bahwa Guardiola mengakhiri karir Yaya di Manchester City bukanlah kesalahan, tapi kejahatan. Tapi bumerang akan kembali, Pep."

"Anda akan melihat seperti apa kekuatan dukun Afrika. Selalu ingat perkataan saya ini," kata dia.

Yaya Toure dan Pep Guardiola memang memiliki hubungan yang kurang harmonis. Guardiola sempat menyingkirkan pesepakbola asal Pantai Gading itu saat masih sama-sama di Barcelona. Pada bursa transfer musim panas 2010, Guardiola yang baru semusim menangani Blaugrana menjual Toure ke Manchester City.

Keduanya kembali bertemu saat Pep Guardiola ditunjuk sebagai pengganti Manuel Pellegrini sebagai Manajer Manchester City pada 2016. Guardiola saat itu langsung mencoret Toure dari daftar skuad Manchester City untuk ajang Liga Champions.

Seluk sempat menyatakan bahwa perbuatan Guardiola itu mempermalukan Toure. Si manajer membalas dengan ancaman bahwa Toure tak akan masuk ke dalam timnya hingga dia menerima permintaan maaf.

Toure lantas meminta maaf kepada Guardiola secara terbuka, akan tetapi dia terus lebih banyak menghuni bangku cadangan hingga kontraknya habis pada akhir musim 2017-2018.

Selepas dari Manchester City, Yaya Toure sempat bergabung dengan klub asal Yunani Olympiakos sebelum bermain di Liga Cina bersama Qingdao Huanghai hingga gantung sepatu pada Januari 2020. Kini, dia pun disebut mengikuti jejak Pep Guardiola untuk menjadi pelatih.

MARCA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus