Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Cristiano Ronaldo membantah bahwa hubungan dengan pelatih Portugal Fernando Santos memanas pada laga melawan Korea Selatan pada pertandingan terakhir babak penyisihan Grup H Piala Dunia 2022. Ia diganti saat kekalahan dramatis 2-1 dari Korea Selatan pada hari Jumat, 2 Desember 2022. Hasil itu membuat kedua tim nasional melaju ke 16 besar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ronaldo, yang kapten Portugal, tampak emosional saat diganti pada menit ke-65. Namun, ia menilai bahwa komentar yang dibuatnya saat meninggalkan lapangan tersebut sebenarnya ditujukan kepada pemain Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejumlah media Portugal melaporkan bahwa mantan pemain Manchester United, Real Madrid dan Juventus, tampak menantang Santos atas keputusan untuk menggantikannya. "Yang terjadi adalah sebelum pergantian saya, pemain Korsel itu menyuruh saya segera keluar. Saya menyuruhnya tutup mulut karena dia tidak punya otoritas itu. Tidak ada perbedaan pendapat dengan pelatih," kata Ronaldo dikutip dari Reuters.
Pemain berusia 37 tahun itu berusaha untuk menyamai rekor Eusebio untuk menjadi pencetak gol terbanyak Portugal di Piala Dunia. Eusebio mengoleksi sembilan gol pada Piala Dunia 1966 di Inggris, satu-satunya turnamen Piala Dunia yang dia ikuti. Adapun Ronaldo pekan lalu menjadi pemain pertama yang mencetak gol di lima Piala Dunia.
Santos, yang ditanya wartawan tentang insiden pergantian pemain, juga mengatakan bahwa seorang pemain Korea Selatan bersikap agresif terhadap peraih Ballon d'Or lima kali itu. "Saya melihat interaksi dengan pemain Korea dan saya tidak meragukan apa yang terjadi," kata Santos.
Pada pertandingan tersebut, Ronaldo mati kutu menghadapi pertahanan Korea Selatan. Dia dianggap terlibat dalam gol penyeimbang Korea Selatan pada menit ke-27 ketika tendangan sudut mengenai punggungnya dan bola jatuh di kaki Kim Young-gwon yang mencetak gol.
Santos melakukan enam perubahan pada tim yang mengalahkan Uruguay. Ia mempertimbangkan risiko skorsing kartu kuning di babak berikutnya. "Kami tidak bahagia. Kami ingin lolos dengan kemenangan, kami ingin bermain sepak bola yang baik untuk terus meningkatkan kepercayaan diri kami," kata Santos.
"Kami tidak akan kehilangan kepercayaan diri, grup ini memiliki kepercayaan diri, tapi ini peringatan, peringatan serius. Mungkin beberapa hal positif bisa datang dari pertandingan ini," ujar dia menambahkan.
Santos juga mengucapkan selamat kepada Paulo Bento, pendahulunya sebagai manajer Portugal yang kini menangani Korea Selatan, atas capaian menembus babak 16 besar. "Saya baru saja memberinya pelukan. Saya tidak senang, tetapi dia bahagia. Saya tidak memfasilitasi apa pun," kata dia.
Portugal, dengan finis di puncak Grup H, menghindari Brasil dalam duel di babak 16 besar. Brasil keluar sebagai juara Grup G Piala Dunia 2022. Selecao akan menghadapi Swiss dalam babak sistem gugur pertama.