Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou mengakui dirinya frustasi tim asuhannya gagal memetik kemenangan saat menjamu AS Roma pada pertandingan kelima Liga Europa, Jumat dinihari WIB, 29 November 2024. Dua kali unggul, Spurs gagal memetik kemenangan karena kebobolan gol pada tambahan waktu, sehingga pertandingan berakhir imbang 2-2.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bermain di hadapan pendukung sendiri di Tottenham Hotspur Stadium, Son Heung-min mencetak gol pembuka pada menit kelima lewat tendangan penalti. Keunggulan itu disamakan oleh Evan Ndicka menyamakan kedudukan pada menit ke-20, sebelum Spurs kembali unggul berkat gol Brennan Jonhnson pada menit ke-33. Skor 2-1 menjadi akhir babak pertama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di babak kedua, tim tuan rumah tak bisa menambah keunggulan. Laga seperti bakal berakhir untuk kemenangan Spurs. Tetapi, gol terlambat pad menit ke-90+1 yang dibuat Mats Hummels membuat pertandingan berakhir imbang.
"Ini jelas membuat frustasi, terutama saat mereka mencetak gol di menit-menit khir," kata Postecoglou kepada TNT Sports, dilansir Reuters.
"Ini pertandingan yang bagus, kami mungkin seharusnya menyelesaikannya lebih awal. Kami kehilangan beberapa peluang bagus dan pada kedudukan 2-1 akan selalu membuat mereka tetap dalam permainan. Jadi, mengecewakan untuk tidak memenangkannya."
Dengan hanya mengemas satu poin, Tottenham kini mengumpulkan 10 poin dari lima laga dan berada di peringkat kesembilan klasemen sementara Liga Europa yang diisi 36 tim. Sementara, Roma di peringkat ke-21 dengan enam poin.
Postegcoglou merasa tim asuhannya masih dalam posisi yang bagus. Tetapi, dari sisi kedalaman, menurut dia, pasukannya masih kurang kuat. Selain itu, timnya memiliki beberapa pemain muda di bangku cadangan. Meski begitu, dia merasa pasukannya sudah cukup menguasai permainan an memiliki cukup peluang untuk bisa menang.
Di satu sisi, pelatih Roma, Claudio Ranieri, memuji timnya yang mampu memetik satu poin di kandang Tottenham. "Anak-anak bermain dengan hebat. Saya tidak menyangka reaksi seperti itu," kata Ranieri yang kembali melatih Giallorossi untuk periode ketiganya.
Ranieri kembali ditunjuk sebagai pelatih Roma pada 14 November lalu menggantikan Ivan Juric yang dipecat akhir Oktober. Pelatih Italia berusia 73 tahun ini sebelumnya melatih klub ini pada 2009-2011 dan 2019. Kali ini dia akan menangani tim sampai akhir musim dan setelah itu akan mendapatkan peran baru di klub.
"Hari ini saya tegaskan. Kami tidak boleh tinggal diam, kami tidak boleh takut. Jika Spurs menyerang, kami harus melawan. Itulah yang disukai para penggemar. Anak-anak memahami itu an saya senang dengan hal tersebut. Saya katakan kepada mereka bahwa hasil pertandingan itu tidak penting."
Bagi Tottenham, hasil imbang yang didapat di kandang ini membuat mereka tak bisa melanjutkan kemenangan beruntun setelah mengalahkan juara bertahan Liga Inggris 4-0 dalam laga tandang pada Minggu.
REUTERS