Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah memetik kemenangan atas Spanyol, Timnas Maroko semakin percaya diri untuk melanjutkan kejutan di babak perempat perempat final Piala Dunia 2022. Tim berjuluk Singa Atlas itu akan melawan Portugal di Al Thumama Stadium pada Sabtu, 10 Desember 2022, pukul 22.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 36 tahun lalu, Maroko mengukir sejarah dengan menjadi negara Afrika pertama yang lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 1986 di Meksiko. Mereka sekarang memiliki kesempatan untuk menjadi semifinalis pertama dari Afrika dan dunia Arab di turnamen sepak bola terbesar di dunia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penampilan Maroko berkembang sebagai underdog. Hakim Ziyech dan kawan-kawan berhasil memuncaki Grup F yang diisi oleh Kroasia, finalis Piala Dunia 2018, dan Belgia, peringkat kedua di dunia. Kesuksesan mereka di Qatar telah dibangun di atas fondasi pertahanan yang tangguh dan serangan balik yang efektif. Strategi itu dijalankan dengan sempurna melawan Spanyol.
Maroko menolak terbawa permainan La Furia Roja yang menghasilkan 1.019 operan. Spanyol tetap kesulitan menciptakan peluang dan gol. Hasil imbang 0-0 bertahan hingga perpanjangan waktu hingga kemenangan 3-0 dalam adu penalti memastikan satu tempat di babak delapan besar.
Sebaliknya, Portugal, yang memulai pertandingan tanpa Cristiano Ronaldo, menampilkan performa memukau dalam kemenangan 6-1 atas Swiss. Menurunkan Ronaldo ke bangku cadangan tidak menghilangkan sorotan darinya tetapi Portugal menunjukkan bahwa mereka dapat berkembang tanpa CR7. Tanpa pemain berusia 37 tahun itu, permainan Selecao justru lebih berkembang.
Pengganti Ronaldo malam itu, Goncalo Ramos, 21 tahun, mencetak hat-trick pertama di Piala Dunia 2022. Melawan Maroko, ia kemungkinan akan menjadi pilihan utama pelatih Fernandos Santos.. "Saya akan menggunakan apa yang saya yakini sebagai strategi yang tepat, seperti yang telah saya lakukan sepanjang hidup saya," kata pelatih Portugal, Fernando Santos.
Lini depan Portugal jauh lebih tidak dapat diprediksi. Joao Felix dan Bruno Fernandes bermain jauh lebih bebas dari biasanya. Kombinasi dua pemain dan fleksibilitas gerakan Ramos membuat bek Swiss kalang kabut.
Langkah berani Santos ternyata menjadi pukulan telak untuk Swiss. Pelatih Swiss Murat Yakin sempat menggunakan sistem lima bek, tetapi strategi itu justru menjadi bumerang. Kini, Yakin berharap agar Portugal semakin yakin untuk mencoret Ronaldo dari skuad utama. "Kami berharap dia (Ramos) akan bermain. Penggantinya, Ramos, telah menyakiti kami," kata Yakin.
Timnas Portugal ingin membuat sejarah dengan mencapai final pertama di Piala Dunia 2022. Mereka kalah dari Prancis di semifinal 2006. Saat ini, Maroko akan memberikan ujian baru untuk Selecao. Konsistensi Santos untuk mempertahankan Ronaldo sebagai cadangan kemungkinan akan memberi pengaruh besar bagi perjalanan Portugal.