Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mauro Zijlstra mengungkapkan bakal segera datang ke Indonesia jika pengecekan dokumen yang dilakukan PSSI berjalan lancar. Ia akan menjadi nama baru lain untuk dinaturalisasi memperkuat Timnas Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya, saya sedang dalam proses (naturalisasi), itulah yang mereka (PSSI) sebut. Kami sedang mengurus paspor saya. Mereka sedang memeriksa dokumen-dokumen," ujar dia dalam podcast di kanal YouTube VoetbalPrimeur. "Jika semuanya baik-baik saja, saya akan segera terbang ke Indonesia."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Walau begitu, PSSI belum mengumumkan secara resmi terkait naturalisasi Zijlstra. Federasi saat ini diketahui sedang mengurus proses perpindahan kewarganegaraan dua pemain keturunan lainnya, Mees Hilgers dan Eliano Reijnders yang dikabarkan segera dibahas dalam rapat DPR.
Profil Mauro Zijlstra
Mauro Zijlstra merupakan pemain kelahiran Zaandam, Belanda pada 9 November 2004. Ia memiliki garis keturunan dari sang nenek yang pernah tinggal di Bandung. Ayahnya juga mempunyai darah setengah Indonesia setengah Belanda.
Penyerang berpostur 188 cm itu mengawali kariernya dengan memperkuat klub amatir di tanah kelahirannya. "Di Zaandam, saya bermain untuk beberapa klub amatir bernama KFC dan ZVFC. Ketika saya berusia sekitar 10 atau 11 tahun, saya pindah ke AFC Amsterdam. Levelnya lebih tinggi dan AFC dikenal luas karena akademi mudanya."
"Dari AFC Amsterdam, saya pindah ke AZ Alkmaar, di mana saya bermain dari U-13 hingga U-15," ujarnya.
Zijlstra mengungkapkan dirinya sempat mengalami cedera kala bermain untuk tim muda AZ Alkmaar. Situasi tersebut membuatnya kembali ke AFC Amsterdam untuk bermain bersama tim U-17 dan U-18. Namanya muncul kala memperkuat tim U-18. Ia tampil gemilang dengan mencatatkan 18 gol dan 11 assist dari 20 penampilan di semua kompetisi pada musim 2021-2022.
"Itu menarik perhatian banyak klub. Kami juga bermain melawan klub-klub profesional di Belanda yang menunjukkan minat, dan akhirnya saya memilih NEC Nijmegen," ucap Zijlstra.
Namun, penyerang yang mengaku memiliki gaya permainan seperti Robert Lewandowski dan Luuk de Jong ini merasa tidak mendapat banyak kesempatan. Selama dua musim, dia tampil 26 kali dengan catatan 12 gol dan satu assist.
Ia kemudian memilih pergi dan memperkuat FC Volendam U-21 pada awal musim ini. "Saya bermain dua tahun di NEC Nijmegen, tetapi Anda bisa melihat bahwa baru-baru ini mereka membeli semakin banyak pemain asing, dua striker Jepang misalnya. Jadi saya memutuskan untuk memilih FC Volendaam, klub yang dikenal memberikan peluang kepada pemain muda mereka."
Bersama FC Volendaam U-21, Zijlstra telah bermain dua kali dengan catatan dua gol dan satu assist. Apabila proses naturalisasinya berjalan lancar, dia bisa menjadi opsi tambahan di lini depan Timnas Indonesia yang masih menjadi sorotan.
Pilihan Editor: PSSI Jawab Isu Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Berpaspor Ganda