Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Dian Sastro kembali terlibat di balik layar dalam penggarapan film. Kali ini, ia didapuk sebagai produser eksekutif di film panjang kesembilan Palari Films–berjudul Monster Pabrik Rambut. Ia berbagi posisi ini bersama aktor dan musisi Iqbaal Ramadhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Dian, bergabung dengan proyek tersebut adalah kesempatan istimewa dalam kariernya sebagai pelaku film. Ia mengungkapkan kekagumannya pada rekam jejak rumah produksi tersebut yang telah menghasilkan sejumlah film berkualitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Bekerja sama dengan teman-teman Palari Films adalah sebuah privilege sebagai pelaku film. Tidak perlu diragukan lagi track record, prestasi, dan kualitas dari film-film yang selalu dikeluarkan,” kata pemeran film Aruna & Lidahnya (2018) itu. Ia juga yakin bisa menghasilkan karya yang berkualitas lewat kolaborasinya dengan Palari Films.
Selaras dengan tujuan Dian sebagai pelaku industri film
Perempuan yang memiliki nama asli Diandra Paramita Sastrowardoyo itu juga memperkenalkan entitas bisnis baru yang ia bangun di industri perfilman, yaitu Beacon Films. “Perusahaan ini didirikan dengan fokus sebagai co-producer, dengan misi mendorong film-film Indonesia ke panggung internasional,” kata Dian.
Terutama untuk proyek-proyek yang bisa membawa nama Indonesia di kancah internasional. Dian melihat Palari Films sebagai mitra yang sejalan dengan visi Beacon Films dalam proyek Monster Pabrik Rambut, terutama karena ambisi film ini untuk menembus pasar global. “Kami excited sekali untuk bisa mendukung Bung Edwin dalam mewujudkan film horor pertamanya,” ungkapnya, menambahkan.
Sejak 2020, memang Dian telah memperluas kiprahnya di dunia film dengan berperan di balik layar. Debutnya sebagai sutradara dimulai melalui film pendek Nougat yang menjadi bagian dari antologi Quarantine Tales–yang dibintangi Adinia Wirasti, Marisa Anita, dan Faradina Mufti.
Perjalanan Dian berlanjut pada 2022 lewat Dini Hari (Daybreak). Penampilan dari Cut Mini, Asmara Abigail, dan Widuri Puteri sukses membawa film ini berkeliling ke berbagai festival film bergengsi seperti JAFF dan Jakarta Film Week 2022. Tahun ini, Dian mempersembahkan karya terbarunya, sebuah film pendek berjudul Kotak, yang pertama kali ditayangkan dalam festival Indonesia Bertutur 2024.
Iqbaal Ramadhan sebagai Produser Eksekutif dan pemeran Bona
Iqbaal alias BAALE turut mendalami peran serupa dalam Monster Pabrik Rambut, baik sebagai pemeran Bona, karakter dalam film, maupun produser eksekutif. Karakter Bona adalah adik bungsu dari Putri (Rachel Amanda) dan Ida (Lutesha), yang menghadapi kejadian aneh di pabrik rambut tersebut. Sebagai produser eksekutif, Iqbaal terlibat aktif dalam proses kreatif film ini.
Ia menyatakan bahwa peran ini memberi ruang baginya untuk mengarahkan komunikasi film kepada publik. Iqbaal menyebut bahwa genre horor memiliki daya tarik yang kuat di Indonesia, namun ia dan tim ingin menawarkan sentuhan yang berbeda. Tantangan terbesar bagi mereka adalah menghadirkan horor fantasi dengan daya tarik dan imajinasi yang segar.
“Bagaimana caranya genre horor ini bisa menunjukkan imajinasi dari ruang diskusi yang baru buat para penonton,” tutur Iqbaal, yang sebelumnya juga berperan sebagai produser dalam Perayaan Mati Rasa, film yang akan rilis pada 2025.
Sinopsis Monster Pabrik Rambut
Monster Pabrik Rambut berkisah tentang Putri, seorang perempuan muda yang bekerja di PT Raga Abadi demi melunasi hutang keluarganya. Meskipun kematian ibu mereka disimpulkan sebagai bunuh diri, Ida, saudara Putri, mencurigai adanya elemen mistis di balik peristiwa tersebut. Ketegangan mulai muncul saat keduanya bekerja siang dan malam di pabrik, menghadapi berbagai kejadian ganjil yang menimpa pekerja lain.
Selain Rachel Amanda, Lutesha, dan Iqbaal Ramadhan, film ini juga dibintangi oleh Sal Priadi dan Luqman Hakim. Film ini disutradarai oleh Edwin, sutradara kenamaan yang pernah bekerja sama dengan novelis Eka Kurniawan dalam Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021). Dengan mengambil lokasi syuting di Produksi Film Negara (PFN), Jatinegara, Jakarta Timur, film ini kini memasuki tahap produksi dan siap tayang di bioskop pada 2025.