Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

3 Perseteruan Axl Rose dan Slash, Penyebab Guns N Roses Sempat Bubar?

Bubabrnya Guns N Roses terjadi akibat pertikaian antara Slash dan Axl Rose. Sejumlah peristiwa menunjukan bahwa mereka sedang bersaing antara ide dan kontrol masing-masing.

2 November 2022 | 20.54 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penampilan Axl Rose (vokal) dan Slash (gitar) dalam konser Guns N Roses bertajuk Not In This Lifetime Tour di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, 8 November 2018. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terhitung sudah banyak band legendaris bubar di tengah popularitasnya karena masalah pertikaian antar band. Begitu pula dengan band legendaris Guns N Roses yang sempat bubar karena hal tersebut, sehingga band ini kehilangan satu per satu personil bandnya.

Diketahui sang gitaris utama Slash memutuskan untuk meninggalkan band pada tahun 1996. Lalu satu tahun kemudian, Matt Sorum dipecat dari keanggotaan band oleh Rose. Sementara bassisnya Duff Mckagan berhenti di akhir tahun 1997.

Serangkaian peristiwa itu tidak terjadi tanpa adanya penyebab. Bahkan beberapa di antaranya sudah terjadi begitu awal sebelum puncak ketegangan itu tadi. Berikut adalah beberapa alasan yang membuat grup band Guns N Roses sempat bubar secara tidak resmi akibat pertikaian tersebut.

Ada Kaitannya Dengan Michael Jackson

Baca : Michael Jackson : Paling Top, Paling Kontroversial

Dikutip dari Consequence, mantan manajer Guns N Roses Doug Goldstein kepada Rolling Stones mengatakan bahwa Rose sangat tersinggung ketika Slash memainkan konser penghormatan dengan Michael Jackson.

Pasalnya saat itu Micahel Jackson terkena tuduhan melecehakan anak laki-laki di bawah umur. Hampir semua semua orang menganggap Jackson bersalah, terutama ketika dia keluar dari penjara.

"Saya mengatakan kepadanya untuk tidak melakukannya karena Axl dilecehkan oleh ayahnya ketika dia berusia dua tahun dan dia percaya tuduhan terhadap Michael Jackson," kata Goldstein.

Mendengar keputusan Slash, sang vokalis Rose sangat terpukul. Dari sudut pandang Rose, itu adalah satu-satunya masalah. Ia mampu untuk mengabaikan obat-obatan dan alkohol, namun tidak setuju dengan menganiaya anak.

Perseturan Ide dan Ego

Baca : Kisah Menarik Dibalik Axl Guns N' Roses Membuat Lagu November Rain

Keputusan Slash meninggalkan Guns N Roses mulai terlihat setelah band ini mengeluarkan cover album The Spaghetti Incindent pada tahun 1993. Dikutip dari NME, desas-desusnya yang terjadi saat itu adalah bentrokan antara Rose dan Slash mengenai pengangkatan ide artistik di album tersebut.

Lalu soal musik, mereka juga pernah berseteru untuk memilih genre yang pas bagi Guns N Roses. Seperti dikutip dari whatculture.com, Rose condong ke arah music bernuansa balada dan rock elektronik. Rose memang dikenal terpengaruh oleh band-band seperti Nine Inch Nails, sedangkan Slash menginginkan album rock yang lurus.

Perebutan Kontrol Perusahaan

Baca : Axl Guns N Roses Sejak Remaja Sudah Nakal

Bubarnya Guns N Roses bukan hanya tentang kontrol musik, tetapi juga kontrol seluruh perusahaan. Pada satu momen, dilaporkan bahwa Rose menuntut kepemilikan tunggal atas nama band tersebut. Bahkan Axl Rose sempat menolak untuk naik panggung sampai Slash dan Duff menandatangani hak atas nama band, yang mereka lakukan.

Lalu pada buku otobiografi di tahun 2007, Slash menyebutkan bahwa Axl Rose adalah seorang diktator yang selalu mengontrolnya. Setelah kepergian Izzy Stradlin dan Steven Adler, Rose bersikeras untuk setiap anggota Guns N Roses menandatangani kontrak. Menurut Slash, hal ini membuat dirinya semakin terlihat seperti pekerja sewaan.

FATHUR RACHMAN

Baca : Guns N Roses Bakal Kembali ke Indonesia November Mendatang

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus