Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tari berpasangan merupakan suatu tarian yang dibawakan oleh dua orang penari. Tari yang juga dikenal sebagai tarian duet tersebut dapat dimainkan oleh penari yang sama maupun berbeda gender.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir static.buku.kemdikbud.go.id, tari berpasangan memiliki gerak yang didesain untuk dua orang penari. Lantas, apa saja contoh tari berpasangan di Indonesia?
Pengertian Tari Berpasangan
Berdasarkan Jurnal Penelitian Pendidikan (2014), tari berpasangan adalah tari yang disajikan oleh dua orang penari, yaitu penari laki-laki dan perempuan. Tari berpasangan mempunyai peran penting sebagai media ekspresi, komunikasi, berpikir kreatif, mengembangkan bakat, dan apresiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut eprints.uny.ac.id, tari berpasangan adalah suatu tarian yang ditarikan secara berpasangan oleh dua orang. Tari berpasangan dapat dilakukan oleh sesama laki-laki, sesama perempuan, atau laki-laki dan perempuan.
Kemudian, mengacu pada eprints.unm.ac.id, tari berpasangan merupakan jenis tari yang dimainkan oleh dua penari yang satu sama lainnya saling melengkapi, baik semuanya laki-laki, semua perempuan, maupun laki-laki dan perempuan. Tari berpasangan bisa terdiri dari beberapa pasangan sekaligus.
Keunikan Tari Berpasangan
Melansir repositori.kemdikbud.go.id, berikut beberapa ciri khas tari berpasangan:
- Sebagian gerakan dapat berlainan satu sama lain, tetapi antara penari merupakan satu kepaduan.
- Dapat berkembang menjadi bentuk lain yang dimainkan oleh tiga orang (trio) dan paduan dari empat orang (kuartet).
- Keutuhan koreografinya diwujudkan dengan adanya interaksi dan perpaduan gerak yang satu sama lain berbeda.
- Koreografinya terwujud dengan saling mengisi atau saling melengkapi secara harmoni.
- Lebih menekankan pada respon antarpenari dan berorientasi pada keterikatan pola ruang.
Contoh Tari Berpasangan di Indonesia
Berikut beberapa tari berpasangan dari beberapa daerah di Indonesia:
- Tari Melinting dari Lampung.
- Tari Sebambangan dari Lampung.
- Tari Bedana dari Lampung.
- Tari Pajoge/Padhoge dari Buton Selatan, Sulawesi Tenggara.
- Tari Tresna Sumirat dari Jawa Barat (Sunda).
- Tari Karonsih dari Jawa Tengah.
- Tari Payung dari Sumatra Barat.
- Tari Oleg Tamulingan dari Bali.
- Tari Bambangan Cakil dari Jawa Tengah.
- Tari Cakalele dari Maluku Utara.
- Tari Topeng dari Jawa Barat.
- Tari Njot-njotan dari Betawi.
- Tari Bugis Kembar dari Jawa Tengah.
- Tari Srikandi Mustakaweni dari Jawa Tengah.
- Tari Adanenggar Kelasworo dari Jawa Tengah.
- Tari Serampang Dua Belas dari Sumatra Barat.
- Tari Pemburu Kijang dari Jawa Barat.
- Tari Srikandi Suradewati dari Yogyakarta.
- Tari Retno Tinanding dari Jawa Tengah.
- Tari Retno Ngayudo dari Jawa Tengah.
- Tari Ulu Ambek dari Sumatra Barat.
- Tari Zapin dari Riau.
- Tari Ketuk Tilu dari Jawa Barat.
- Tari Legong dari Bali.
- Tari Rama Sinta dari Jawa Tengah.
- Tari Orek-Orek dari Rembang, Jawa Tengah.
- Tari Bongkel dari Banyumas, Jawa Tengah.
- Tari Bedhaya, Surakarta, Jawa Tengah.
- Tari Wireng dari Solo.
- Tari Tirik Lalan dari Kalimantan Selatan.