Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fanatisme suporter Inggris terhadap klub sepakbola atau negara mereka dikenal tinggi. Di tingkat ekstrem, perilaku tersebut dikenal sebagai hooligan. Hooliganisme dikenal identik dengan sisi kelam sepak bola. Namun, bagi sebagian orang, cerita tentang fanatisme dan kesetiaan para hooligan ini menjadi daya tarik tersendiri. Dilansir dari berbagai sumber, inilah 5 film hooligan Inggris untuk para penggemar sepak bola:
1. The Football Factory
Dilansir dari workingclass.id, film ini merupakan film drama Inggris yang dirilis pada tahun 2004, ditulis dan disutradarai oleh Nick Love. The Football Factory menceritakan seorang Tommy Johnson yang merupakan anggota kelompok hooligan yang penuh kekerasan di Chelsea, London. Teman-temannya dan sesama Hooligan termasuk sahabat Tommy menghabiskan hari-harinya dengan minum alkohol, menggunakan narkoba, dan berkelahi.
Tommy memiliki pencerahan tentang gaya hidupnya selama bertengkar dengan perusahaan Tottenham Hooligan. Tommy, Billy dan Rod ditangkap karena menyerang dua fans Stoke City saat bepergian ke pertandingan tandang. Pada akhir film, Tommy memutuskan bekerja di perusahaan, Bill pindah ke Australia dan Billy Bright dipenjara selama tujuh tahun setelah ditangkap di Millwall.
2. Cass
Dilansir dari laman Brit Flicks, film ini adalah kisah perseorangan yang hidup dalam kultur Inggris modern yang sedang terbentuk. Cass Pennant adalah seorang bayi yatim piatu asal Jamaika, yang dibesarkan oleh pasangan lanjut usia asal Inggris di sebuah daerah pinggiran kota selatan London yang seluruh penduduknya berkulit putih.
Pada masa yang tidak toleran sebelum multikulturalisme, Cass muda menjadi korban perundungan rasial yang terjadi pada waktu itu. Kita melihat pemuda ini menemukan identitasnya di antara kelompok hooligan di timur London, dan kemudian mengekspresikan diri melalui kekerasan. CASS membawa kita melalui wilayah kasar dan berbahaya di London tahun tujuh puluhan dan delapan puluhan, dari jalanan hingga ke teras dan klub malam. Ketika Cass Pennant mendapatkan status sebagai legenda jalanan, reputasinya sebagai petarung tanpa rasa takut dan ahli keamanan tanpa tanding membawanya berkonflik dengan budaya senjata yang sedang berkembang.
3. Awaydays
Awaydays berlatar di era pasca-punk di Inggris Barat Laut. Paul Carty berusia 19 tahun, tampan, lucu, cerdas - dan sangat bosan. Ibunya meninggal setahun yang lalu. Dia tinggal di daerah pinggiran kelas menengah bersama ayahnya yang berduka dalam diam dan adik perempuannya yang tangguh, Molly. Carty bekerja sebagai pegawai negeri junior dan menghabiskan seluruh gajinya untuk konser, klub, rekaman, dan sepak bola. Di sebuah pertandingan, dia bertemu dengan Elvis.
4. Rise of the Footsoldier
Rise of the Footsoldier mengikuti perjalanan tak terelakkan dari Carlton Leach, yang berawal sebagai salah satu jenderal paling ditakuti di teras sepak bola hingga menjadi anggota geng kriminal terkenal yang membuat kekacauan di London dan Essex pada akhir tahun delapan puluhan dan awal tahun sembilan puluhan.
Ini adalah tiga dekade dari kehidupannya, mulai dari hooliganisme sepak bola, karirnya yang berkembang sebagai penjaga keamanan, keterlibatannya dalam aspek kriminal dari adegan 'rave' awal, dan akhirnya hingga naiknya ke tampuk kekuasaan sebagai salah satu kriminal yang paling ditakuti dan dihormati di Inggris.
5. Green Street Hooligans
Film ini bercerita tentang mahasiswa Amerika, Matt Buckner pergi ke London setelah dia dikeluarkan dari Harvard secara tidak adil. Berteman dengan Pete Dunham yang menawan tetapi berbahaya, Matt memasuki dunia kekerasan hooliganisme sepak bola dan rahasia serta intrik dari kelompok sepak bola.
Pete Dunham dan kelompok teman dekatnya membentuk Green Street Elite (GSE), kelompok inti dari pendukung setia West Ham United dan salah satu kelompok hooligan sepak bola terkuat di London. Mereka memiliki satu tujuan yaitu menjadi kelompok paling ditakuti dan dihormati di Inggris.
Matt tidak hanya tertarik pada keseruan permainan sepak bola itu sendiri, tetapi juga pada persaudaraan dan kesetiaan dalam kehidupan di dalam GSE. Namun, segera kehidupan barunya di kultur hooligan Inggris yang berbahaya akan mempertaruhkan segala sesuatu yang ia anggap berharga.
Pilihan Editor: Ratusan Ribu Hooligan ke Prancis Tanpa Kantongi Tiket
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini