Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tokoh itu selalu menggunakan seragam pramuka. Kepalanya mengenakan pet, di lehernya tergantung sehelai scarf dan kemejanya dihiasi atribut kepanduan. Ia adalah tokoh pertama rekaan Herge (Georges Remi) bernama Totor. Karya ini muncul pada 1926 di majalah khusus pramuka bernama Le BoyScout Belge.
Petualangan Totor agaknya menjadi sebuah cerminan kegiatan Herge kecil. Di masa kanak-kanak, Herge sering dijuluki oleh teman-temannya sebagai Renard Curieux atau Rubah Ingin Tahu-tokoh Totor yang menjadi cikal bakal lahirnya tokoh Tintin.
Karya kedua Herge berjudul The Adventures of Flup, Nenesse, Poussette and Cochonnet (1928). Herge menjadi ilustrator serial komik karya seorang wartawan olahraga Le Petit Vingtieme. Karya ini muncul menjadi suplemen bagi anak-anak di koran itu. Agaknya Herge tidak suka jalan cerita komik ini dan akhirnya memutuskan untuk membuat petualangannya sendiri. Maka lahirlah karakter Tintin.
Ada saja ide yang berputar di kepalanya. Tak cukup menggagas Tintin dan petualangannya, Herge menciptakan Quick & Flupke (1930), menceritakan dua anak melarat di jalanan Brussel. Dua anak jalanan ini acap kali menjadi pembuat onar yang akhirnya melibatkan polisi untuk menanganinya. Toh, para polisi ini justru menjadi bulan-bulanan kejailan mereka. Karya ini diterbitkan dalam format hitam putih pada Le Petit Vingtieme sejak Januari 1930 dan terus berlanjut hingga 1940.
Quick diambil dari nama salah seorang sahabat Herge. Sedang Flupke, adalah kombinasi dari Flup dan Ke. Flup adalah panggilan Phillip, adik Herge. Sedang Ke dalam bahasa Flemish berarti "kecil". Flupke berarti Philip Kecil. Dua anak jail ini juga pernah tampil sebagai cameo di sejumlah album Tintin, di antaranya pada episode Tintin di Kongo dan Tujuh Bola Ajaib.Komik Quick & Flupke versi bahasa Inggris terbit pada awal 1990-an, dan terdiri atas hanya dua buku: Double Trouble dan Two of a Kind. Versi ini diterbitkan oleh Mammoth Publishing, diterjemahkan oleh Leslie Lonsdale-Cooper dan Michael Turner. Kedua edisi Inggris ini menjadi komik paling baik dari serial Quick & Flupke. Sebenarnya, sejak 1980-an, komik ini juga telah digubah menjadi sebuah serial televisi di bawah supervisi Studio Herge.
Herge adalah seorang komikus jenius yang tak pernah berhenti. Pada 1930-an, seraya mengerjakan Quick and Flupke, ia juga membuat komik Jo, Zette and Jocko. Awalnya adalah direktur surat kabar Coeurs Vaillants, Father Courtois, yang meminta Herge untuk membuat komik strip baru di korannya. Lahirlah Jo, Zette and Jocko, serial komik yang berkisah tentang petualangan dua anak, Jo dan Zette, bersama monyet kecil mereka, Jocko. Jo, Zette and Jocko adalah jawaban dari sejumlah kritik atas ketidakrealistisan Herge menciptakan Tintin.
Tintin oleh para pengkritiknya dianggap tidak realistis karena sosok Tintin terlalu independent tanpa latar belakang yang jelas. Tintin juga seorang wartawan, namun tak pernah diketahui di media mana ia bekerja. Bahkan tak pernah dijabarkan Tintin tengah menuliskan sebuah laporan. Atas permintaan Father Courtois, Herge mencipta karakter yang lebih realistis. Tokoh yang juga memiliki latar belakang keluarga yang jelas.
Kisah petualangan Jo dan Zette pertama kali muncul di halaman Coeurs Vaillants pada 19 Januari 1936. Berjudul The 'Manitoba' No Reply (Le Manitoba ne Repond Plus), kisah ini menceritakan sebuah kapal pesiar yang menempuh perjalanan menuju Inggris. Saat dalam perjalanan para kru dan penumpang semua merasa mengantuk. Keanehan ini makin menjadi ketika mereka semua bangun, ternyata telah dirampok.
Bersamaan dengan itu Jo, Zette, dan Jocko tengah berlibur di tepi laut. Mereka bermain kapal ke tengah laut. Tiba-tiba, kabut tebal muncul dan mereka kehilangan arah. Kemudian mereka diselamatkan oleh sebuah kapal selam dan dibawa ke dasar laut. Di dasar laut trio ini bertemu dengan seorang ilmuwan gila.
Kisah petualangan Jo, Zette, dan Jocko berikutnya: The Eruption of Karamako (L'Eruption du Karamako) masih menjadi kelanjutan kisah pertama. Trio ini berhasil meloloskan diri dari bawah laut, dan terdampar di sebuah pulau berpasir. Di sini mereka berurusan dengan bajak laut. Pada edisi ini terdapat satu adegan mereka diganggu oleh kehadiran Rastapopoulos, karakter penjahat pada edisi petualangan Tintin.
Kemunculan tokoh yang kemudian besar di kisah Tintin dapat dilihat pada episode Mr. Pump's Legacy (Le Testament de Monsieur Pump). Ini mengisahkan jutawan bernama Mr. Pump meninggal dunia. Ia meninggalkan warisan sebesar US$ 10 juta. Dana ini akan diberikan kepada seseorang yang mampu membuat pesawat dengan kecepatan 1.000 km per jam, digunakan untuk terbang dari Paris ke New York. Jo dan ayah Zette mendesain pesawat sejenis ini, namun proyek ini disabotase oleh seseorang. Pada edisi ini terdapat satu bingkai foto Kapten Haddock yang tergantung di kamar seorang tokoh bernama Mr. Legrand.
Serial Jo dan Zette ini hanya berlangsung lima episode saja. Ia merasa kesulitan mengembangkan ide selanjutnya. Ia sadar, dalam mengembangkan kisah Jo dan Zette dirinya terlalu banyak juga melibatkan ayah Jo dan Zette, sehingga mereka tak murni bertindak sebagai anak-anak. Barangkali, karena persoalan inilah Herge tidak mau memberi sosok orang tua kepada Tintin.
Selain itu, Herge juga sempat menciptakan sejumlah komik yang tidak pernah besar. Beberapa di antaranya The Adventures of Tim the Squirrel in the Far West (1931), yang mengisahkan seorang pekerja di sebuah pertokoan. Berturut-turut The Amiable Mr. Mops (1932), The Adventures of Tom and Millie (1933), Popol out west - A One off book (1934), Mr. Bellum (1939), sebuah komik satire anti-Hitler.
Pada 1943, muncul komik Detektif Thompson dan Thomson. Karya ini ditulis oleh Paul Kinnet dengan ilustrasi Herge. Cerita detektif yang dibintangi dua detektif kembar dari Petualangan Tintin ini muncul di surat kabar Le Soir. Selanjutnya, They Explored the Moon (1969), sebuah komik pendek yang menceritakan pendaratan di bulan, menyapa publik di harian Paris Match.
Andi Dewanto dan Asmayani Kusrini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo