Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Clooney dan Pitt Beraksi (Lagi)

Sekuel ketiga tim George Clooney, Brad Pitt, Matt Damon, dan seterusnya.... Asyik, seru, dan segar!

28 Mei 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

OCEAN’S 13 Sutradara: Steven Sodenbergh Skenario: Brian Koppelman, David Levien Pemain: George Clooney, Brad Pitt, Al Pacino, Ellen Barkin, Elliot Gould, Matt Damon, Andy Garcia

Sorry guys.... Ini memang film untuk cewek-cewek yang bosan melihat realita. Suami atau pacar tercinta memang oke untuk kehidupan. Tapi, untuk sekadar cuci mata, film ini sungguh berguna. Segar. Bukankah para lelaki juga sudah pernah punya fase ”tolol” ketika serial Baywatch (yang tak punya cerita kecuali bikini dan payudara yang berguncang setiap kali pemain berlari di pinggir pantai) sedang populer?

Nah, untuk mereka yang sudah menyaksikan film Ocean’s 11 dan sekuelnya Ocean’s 12 dari sutradara, produser, dan pemain utama, pastilah kita semua tahu bahwa George Clooney sebagai pimpinan penipu/perampok kelas atas: Danny Ocean; Brad Pitt sebagai partner dalam kelompok penipu; Matt Damon, Andy Garcia, dan seterusnya itu seluruhnya bukan cuma sekumpulan aktor yang lezat dipandang mata, tetapi mereka juga adalah sekumpulan yang memperlakukan seni peran sebagai sesuatu yang serius. Karena itu, selain festival ”cuci mata”, sekuel Ocean’s 11,12 dan yang terbaru 13 tentu saja punya banyak nilai lebih daripada serial Baywatch-nya kaum lelaki itu.

Kali ini Danny Ocean dkk bukan melakukan perampokan atau pencurian karena ingin duit. Tema Ocean’s 13 adalah balas dendam.

Salah satu pendiri ”geng” Ocean’s 11, Reuben Tishkoff (Elliot Gould), semula mempunyai rencana untuk bekerja sama dengan ”kaisar” hotel dan kasino Willy Bank (Al Pacino). Ternyata ia ditipu. Uang dan asetnya hilang, sementara Bank dalam persiapan membuka hotel terbarunya di Las Vegas yang bakal menghajar bisnis hotel dan kasino besar lainnya. Maklum, Bank dikenal sebagai pemilik hotel lima berlian. Sementara Bank, sang ”kaisar” yang tak terkalahkan, baru saja membeli sebuah perangkat digital luar biasa yang mampu mendeteksi calon pemain kasino yang terlihat akan menipu, kelompok Danny Ocean berduka karena sang sahabat tua Reuben terkena serangan jantung akibat hilangnya semua harta.

Rencana berikutnya, jelas: hajar semua bisnis Willy Bank. Maka, seperti kedua sekuel sebelumnya, bagian seru dari film ini adalah perencanaan menerobos sekuriti hotel, bank, atau sistem kasino yang akan mereka rampok. Kali ini kelompok Danny terpaksa bersekutu dengan musuh bebuyutannya: Terry Benedict (Andy Garcia), konglomerat perhotelan Las Vegas yang sudah jelas merasa terancam atas kehadiran Willy Bank. Persekutuan Ocean dengan Benedict tentu saja bisnis murni. Mereka bukan hanya bebuyutan dalam soal tipu-menipu, tapi juga soal cinta (dalam sekuel pertama dan kedua, para penonton pasti masih ingat, istri Danny Ocean, Tess, yang diperankan Julia Roberts, sempat menjadi kekasih Terry Benedict). Rencana mereka: membuat gempa buatan selama tiga setengah menit agar sistem keamanan di kasino mereka bisa mati sementara, dan pada saat itulah, kelompok Danny akan menghajar seluruh uang bandar.

Menyaksikan seluruh rencana dan pelaksanaan, lengkap dengan pengkhianatan di dalamnya, sudah menjadi resep Steven Sodenbergh yang kita nikmati, sekaligus bonus pameran cowok-cowok cakep tadi. Hm. Segar.

Absennya Julia Roberts sebagai istri Danny diganti oleh Ellen Barkin yang berperan sebagai asisten kepercayaan Willy Bank. Ini perlu agar film ini tak terlalu terkesan sebagai boy’s club.

Pemain Ocean’s 13 adalah tim aktor serius yang tampaknya memperlakukan film ini seperti sebuah arena taman bermain, sehingga mereka tampak rileks. Dan itu membuat penonton nyaman, senang, dan itu tadi... segar.

Tambahan sosok Al Pacino sebagai Willy Bank yang kejam dalam berbisnis juga dibutuhkan, karena Andy Garcia sudah terlalu lama dijadikan tokoh antagonis dalam dua sekuel sebelumnya. Mereka membutuhkan tokoh antagonis baru. Dan Al Pacino? Setelah puluhan film besar yang dilakoninya, film ini seperti sesuatu yang dijalani untuk ”iseng-iseng berhadiah”.

Tokoh baik, tokoh jahat, antagonis, protagonis, akhirnya tak terlalu penting dalam dunia yang seperti roller-coaster ini: cerita yang padat, dialog yang tangkas, dan para pemain yang memperlakukan kamera seperti sahabat. Dan selain itu, sekali lagi..., sorry guys..., mungkin bagi para lelaki, bisa saja berharap David Hasselhoff menciptakan Baywatch, the Movie.

Leila S. Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus