Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Anji Beberkan 4 Kemungkinan Alasan Tak Diajak Gabung VISI

Anji mengungkapkan empat kemungkinan dirinya tidak diajak bergabung dalam serikat penyanyi VISI, termasuk perbedaan pandangan soal sistem royalti.

2 Maret 2025 | 22.56 WIB

Penyanyi Anji. (Instagram - @duniamanji)
Perbesar
Penyanyi Anji. (Instagram - @duniamanji)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Musisi Anji Manji buka suara soal alasan dirinya tak diajak bergabung dalam serikat penyanyi Vibrasi Suara Indonesia (VISI). Dalam unggahan di media sosial pada Kamis, 27 Februari 2025, Anji menyebut ada empat kemungkinan mengapa ia tidak diajak bergabung oleh musisi lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kenapa tidak diajak? Ada beberapa kemungkinan: 1. Penggagas VISI tidak memiliki nomor Anji atau tidak tahu akun media sosial Anji. 2. Anji sudah bergabung di AKSI. 3. Visi Anji berbeda dengan visinya VISI. Anji kurang terkenal,” tulisnya. Adapun VISI resmi diperkenalkan pada 14 Februari 2025 oleh sejumlah penyanyi, seperti Bunga Citra Lestari, Armand Maulana, Kunto Aji, dan Ariel NOAH. Organisasi ini menjadi wadah bagi penyanyi untuk memperjuangkan hak mereka, terutama terkait penghimpunan royalti. Sejumlah musisi kemudian ramai-ramai mengunggah logo VISI di media sosial. 

Pandangan Anji Soal Kemungkinan Tak Diajak

Anji, melalui unggahannya kemudian menjelaskan bahwa ia meragukan kemungkinan pertama yaitu Penggagas VISI tidak memiliki nomor atau tidak mengetahui media sosialnya. "Rasanya tidak mungkin karena ini," tulisnya. Ia juga menilai alasan kedua yaitu ia bergabung dengan AKSI tidak relevan karena VISI dan AKSI memiliki peran yang berbeda. 

"AKSI adalah asosiasi untuk pencipta lagu. VISI adalah rumah untuk penyanyi. Kalau ini alasannya, artinya VISI bertentangan dengan AKSI. Tapi saya membaca ini," ungkap Anji, seraya membagikan tangkapan layar berita berjudul ‘Armand Maulana Sebut Kehadiran VISI Bukan Tandingan AKSI’. "Artinya, tidak masalah jika saya ada di AKSI maupun di VISI, karena saya penyanyi juga pencipta lagu," tulisnya menambahkan. 

Perbedaan Pandangan AKSI dengan VISI

Alasan ketiga yang dikemukakan Anji adalah perbedaan visi. “Alasan ini masuk akal,” tulis mantan vokalis Drive itu. VISI mendukung penghimpunan royalti secara kolektif, sementara ia lebih memilih skema lisensi langsung (direct licensing). "Bahkan, AKSI sudah menyiapkan sebuah sistem yang disebut DDL (Digital Direct License)," tulisnya. 

Adapun AKSI yang diresmikan pada 3 Juli 2023 diprakarsai oleh Ahmad Dhani dan Piyu Padi Reborn. Piyu menjabat sebagai Ketua Umum, sedangkan Ahmad Dhani sebagai Ketua Dewan Pembina. Organisasi ini berfokus pada perlindungan hak pencipta lagu di Tanah Air.

Kata Anji Soal Kemungkinan Alasan Popularitas 

Kemungkinan terakhir yang disebut Anji adalah soal popularitas. "4. Anji kurang terkenal. Alasan ini juga masuk akal, walaupun definisi terkenal itu bisa macam-macam. Bisa dari popularitas karya, jumlah follower media sosial atau apapun," tulisnya. Namun, ia menegaskan bahwa eksistensinya sebagai penyanyi tetap ada, terutama dengan keikutsertannya di AKSI.

Di akhir unggahannya, Anji berharap VISI dan AKSI tidak saling bertentangan. Ia membuka diri untuk berdiskusi dengan rekan-rekan musisi yang tergabung dalam VISI. "Tujuan AKSI sejak awal berdiri adalah memperjuangkan Hak Cipta bagi Pencipta lagu. Anggota kami banyak yang hak-haknya terpinggirkan karena sistem, aturan, dan KEBIASAAN. Apalagi banyak dari mereka yang tidak memiliki 'kekuatan bersuara' di media," tulisnya. Anji berharap, adanya AKSI dan VISI bisa membawa kebaikan, bukan pertentangan.

INSTAGRAM

 

Adinda Jasmine

Adinda Jasmine

Bergabung dengan Tempo sejak 2023. Lulusan jurusan Hubungan Internasional President University ini juga aktif membangun NGO untuk mendorong pendidikan anak di Manokwari, Papua Barat

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus