Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, JAKARTA - Gambar merupakan karya seni rupa dua dimensi yang membutuhkan teknik khusus untuk membuatnya. Salah satu teknik yang sering digunakan untuk menggambar adalah teknik Dusel. Teknik ini memungkinkan seniman untuk menghadirkan dimensi, kedalaman, dan tekstur pada gambar, sehingga tampak lebih hidup dan realistis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lantas sebenarnya, apa itu teknik Dusel? Serta apa saja alat yang digunakan dan bagaimana cara menggambarnya? Berikut informasinya.
Pengertian Teknik Dusel
Teknik Dusel adalah metode menggambar yang menggunakan proses penggosokan untuk menciptakan efek bayangan atau gradasi pada gambar. Teknik dusel memiliki tujuan yang sama dengan teknik arsir, yaitu untuk membentuk kesan bentuk dan gelap terang pada sebuah karya seni lukis, tetapi terdapat perbedaan dalam proses pengerjaannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teknik dusel dibuat untuk menentukan gelap-terang objek gambar dengan menggoreskan pensil berkarakter lunak dan pekat, kemudian selanjutnya hasil goresan itu diusap dengan bahan lembut seperti kain atau tissue sehingga akan membentuk kesan gelap terang yang lembut.
Alat yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak (2B ke atas) atau konte dan krayon. Dengan teknik dusel, seniman dapat menonjolkan dimensi, tekstur, dan detail pada gambar, sehingga memberikan kesan yang lebih realistis. Teknik ini sering digunakan dalam seni potret, gambar pemandangan, atau ilustrasi yang membutuhkan kedalaman visual.
Alat yang Dibutuhkan untuk Teknik Dusel
Untuk menggambar menggunakan teknik dusel, beberapa alat yang biasa digunakan adalah:
1. Pensil
Pensil dengan berbagai tingkat kehitaman (2B, 4B, hingga 8B) sangat ideal untuk teknik ini. Pensil yang lebih lunak seperti 4B atau 6B menghasilkan goresan yang lebih gelap dan mudah digosok.
2. Arang (Charcoal)
Media arang sering digunakan di teknik dusel karena teksturnya yang lembut dan mudah dibaurkan, sehingga menghasilkan gradasi yang lebih halus.
3. Blending Stump atau Tortillon
Alat ini terbuat dari kertas yang digulung rapat dan diruncingkan di ujungnya. Blending stump digunakan untuk meratakan goresan pensil atau arang.
4. Kapas atau Tisu
Kapas dan tisu dapat digunakan sebagai alternatif untuk blending stump, terutama untuk area yang lebih luas.
5. Kertas Gambar
Pilih kertas dengan tekstur halus atau kasar sesuai preferensi. Kertas dengan tekstur halus cocok untuk detail, sedangkan yang lebih kasar memberikan efek tekstur tambahan.
6. Penghapus
Penghapus digunakan untuk menambahkan highlight atau memperbaiki area yang terlalu gelap.
Cara Menggambar dengan Teknik Dusel
Berikut adalah langkah-langkah dalam menggambar menggunakan teknik dusel.
1. Buat Sketsa Awal
Gambarlah sketsa dasar dengan pensil HB atau 2B sebagai panduan. Pastikan garis-garis sketsa cukup ringan agar mudah ditimpa dengan goresan pensil yang lebih gelap.
2. Tentukan Area Gelap dan Terang
Tentukan bagian gambar yang akan menjadi area gelap dan terang berdasarkan sumber cahaya. Pemahaman tentang pencahayaan sangat penting untuk menciptakan gradasi yang realistis.
3. Aplikasikan Media Gambar
Gunakan pensil atau arang untuk mengisi area gelap terlebih dahulu. Tekan pensil dengan lembut untuk mendapatkan goresan yang bisa dengan mudah diratakan.
4. Blending atau Menggosok
Gunakan blending stump, kapas, atau tisu untuk menggosok goresan pensil atau arang. Lakukan gerakan melingkar atau menyapu untuk meratakan warna dan menciptakan transisi halus antara gelap dan terang.
5. Tambahkan Detail
Setelah gradasi selesai, tambahkan detail pada gambar seperti tekstur atau garis halus menggunakan pensil yang lebih tajam. Penghapus juga dapat digunakan untuk menciptakan highlight pada area tertentu.