Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Grup band .Feast telah menyelesaikan kisah Abdi Lara Insani. Album tentang kisah sang tokoh itu lengkap dengan 3 track baru yang sudah bisa didengar melalui berbagai layanan musik digital sejak Rabu, 31 Agustus 2022.
3 track baru tersebut berjudul Lagu Kritik Lagi, Orang-Orang Yang Berubah (Interlude), dan Jangan Ikut Campur melengkapi album ini menjadi memiliki 11 track yang mengisahkan hidup Ali, seorang pemuda yang mempunyai mimpi besar mengubah Indonesia di Earth-03 hingga akhirnya berhasil menjadi presiden yang akhirnya tak jauh berbeda dengan sosok yang ia kritik sebelumnya.
“Lagu Kritik Lagi, secara timeline, terjadi sebelum demo besar-besaran yang diceritakan di Gugatan Rakyat Semesta. Dalam mental state ini, Ali sudah mulai lelah manuver politik yang harus ia lakukan (dan diajarkan oleh mentor-mentornya) seperti dijelaskan di lagu Kuping Ini Makin Lalai dan
merasa mungkin satu-satunya jalan menuju perubahan adalah pergerakan massa dan penggunaan kekerasan, seperti dijelaskan di lagu Gugatan Rakyat Semesta,” ujar Baskara Putra sebagai penulis lagu bernuansa dansa psikedelik dengan sentuhan sound 80-an ini.
Sedangkan, Orang-Orang Yang Berubah (Interlude) adalah track instrumental, menggambarkan perubahan situasi hati yang akhirnya terjadi secara permanen dalam diri Ali yang mengubahnya dari figur yang dicintai masyarakat menjadi seseorang yang ia sendiri benci.
"Terjadi setelah rasa gamang yang ia miliki (di Jaya), setelah berhasil menggulingkan rezim di Gugatan Rakyat Semesta. Secara cerita mungkin bisa spesifik menggambarkan ini atau menggambarkan pelantikan Ali menjadi presiden. Lagu ini secara kisah berlanjut ke lagu Jangan Ikut Campur,” kata Baskara.
Jangan Ikut Campur adalah pergolakan batin Ali, di mana akhirnya segala trauma, luka dan kebencian yang secara ia sadari maupun tidak terpupuk dalam prosesnya naik dan mendapat kekuasaan akhirnya mengubah Ali, atau justru memperlihatkan sifat aslinya yang tidak diketahui masyarakat sebelumnya.
"Di titik ini, sebagai seorang pemimpin Ali sudah menggunakan kacamata
kuda dan merasa yakin bahwa salah satu 'amanah'nya dalam menjadi pemimpin adalah menunaikan dendamnya terhadap berbagai pihak yang Ia rasa punya andil dalam merusak keadaan hingga Ia menjabat, dan secara internal, pahit Ali mengakui bahwa jalan yang akan Ia tempuh akan memberikan efek domino yang parah ke semua hal serta hajatan hidup bernegara lainnya,” kata Baskara saat menceritakan detail 3 lagu baru yang pada prosesnya drummer Adrianus Aristo Haryo atau dikenal Ryo Bodat didapuk menjadi produser utama album baru .Feast ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.