Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Barasuara Merilis Album Jalaran Sadrah Isi 9 Lagu

Grup musik Barasuara merilis album ketiga berjudul Jalaran Sadrah pada Jumat, 21 Juni 2024

21 Juni 2024 | 19.57 WIB

Vokalis kelompok musik Barasuara Iga Massardi (tengah), Asteriska (kanan) dan Puti Chitara (kiri) tampil dalam Joyland Festival Bali 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Barasuara membawakan sejumlah lagu diantaranya Api dan Lentera, Bahas Bahasa dan Mengunci Ingatan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Perbesar
Vokalis kelompok musik Barasuara Iga Massardi (tengah), Asteriska (kanan) dan Puti Chitara (kiri) tampil dalam Joyland Festival Bali 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 18 Maret 2023. Barasuara membawakan sejumlah lagu diantaranya Api dan Lentera, Bahas Bahasa dan Mengunci Ingatan. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Grup musik Barasuara merilis album ketiga berjudul Jalaran Sadrah pada Jumat, 21 Juni 2024. Album ini berisi sembilan lagu, termasuk tiga single yang lebih dulu dirilis, yaitu Terbuang dalam Waktu, Merayakan Fana, dan Fatalis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Grup musik yang terdiri atas Iga Massardi (vokal dan gitar), T.J. Kusuma (gitar), Marco Steffiano (drum), Asteriska (vokal), Gerald Situmorang (bas), dan Puti Chitara (vokal) memulai proses pembuatan album ini sejak Januari 2021. Mereka berkumpul selama sepekan di vila di Puncak, Bogor untuk menulis lagu baru dan mengembangkan materi yang sudah ada.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Jalanan Sadrah artinya karena pasrah. Album ini terjadi, tertulis, terselesaikan karena pasrah," kata Iga dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 18 Juni 2024, dikutip dari Antara.

Album Jalaran Sadrah

Menurut Gerald, Jalaran Sadrah album yang kolektif dalam proses pembuatannya. Selain peran Gerald yang makin besar dalam menggubah musik Barasuara, lagu Hitam dan Biru merupakan komposisi Puti Chitara. Adapun Asteriska menyumbang lirik yang lembut untuk lagu Biyang dan Terbuang dalam Waktu.

"Hasilnya adalah album yang paling eklektik karena lirik-lirik di album ini banyak terinspirasi oleh berbagai peristiwa yang terjadi belakangan, seperti pandemi Covid-19 dan konflik Israel-Palestina," kata Iga.

Selain lagu-lagu yang sudah dirilis sebelumnya, album ini juga memuat berbagai elemen baru, seperti aransemen orkestra dari Erwin Gutawa untuk lagu Merayakan Fana dan Hitam dan Biru yang dieksekusi oleh Czech Symphony Orchestra, serta nyanyian berbahasa Jawa dari Sujiwo Tejo untuk lagu Biyang.

Lagu-lagu dalam Jalaran Sadrah menampilkan beragam gaya, ada epik berdurasi lebih dari enam menit seperti Antea hingga rock yang simpel seperti Etalase dan Manusia (Sumarah).

Dengan Jalaran Sadrah, Barasuara menunjukkan eksis dan berkarya setelah 12 tahun berkarier di industri musik Indonesia. TJ Kusuma mengatakan, meskipun ada elemen baru dalam album ini. "Album ini bentuk saling menerima, mendukung, dan mempertahankan serta bukti, bahwa Barasuara masih bisa berdiri kuat meski ada rasa tidak nyaman waktu itu akibat situasi pandemi yang memusingkan," kata TJ.

Dalam unggahan di akun Instagram @barasuara, terdapat video yang menyebutkan judul-judul lagu dalam album terbaru ini. “Jalaran Sadrah, dalam potongan menuju 21 Juni 2024,” tulis keterangan posting tersebut.

Berikut adalah sembilan lagu yang ada dalam album Jalaran Sadrah:

  1. Antea
  2. Etalase
  3. Merayakan
  4. Habis Gelap
  5. Fatalis
  6. Biyang
  7. Hitam dan Biru
  8. Terbuang dalam Waktu
  9. Manusia (Sumarah)

ANTARA | INSTAGRAM

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus