Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelukis Sunaryo Sutono memajang lebih dari 30 karyanya di Singapore Tyler Print Institute. Karya-karya berukuran rata-rata 1,2 meter x 1 meter ini hasil residensinya di distributor dan penerbit kertas seni internasional itu. Dalam serial lukisan berjudul Poetry of Inner Dreams, pelukis 65 tahun ini menumpahkan pergulatan identitas dalam pikirannya dengan kombinasi cat akrilik, cetakan batik, bambu, dan teknik kolase.
Sebagian pergulatan itu dimulai dari hal yang paling distingtif: sidik jari dan telapak tangan. Dalam Somewhere Out There, Sunaryo menatahkan telapak tangan kanannya ke dalam tinta dan mencetaknya di atas sidik jempol yang diperbesar di atas kertas buatan tangan. Jadilah cetakan telapaknya sentral di dalamnya. Dari garisan-garisan tangannya, terdapat keterangan: venus, physical courage, moral courage, strength, health….
Setelah reformasi pada 1998, Sunaryo mengaku banyak menggali lagi identitas diri sebagai orang Indonesia, orang Jawa, dan muslim. Kesadaran politiknya muncul dari pergaulan dengan banyak aktivis politik dan sosial. ”Konsep saya adalah tentang identitas personal dan identitas lokal,” katanya dalam pengantar yang terpampang di dinding galeri.
Selain dengan sidik jari, Sunaryo menggunakan kolase warna alam: cokelat tanah, hitam arang, hijau, dan kuning dengan semburat merah. Motif batik cetak muncul di sana-sini. Semuanya dijual dengan harga Sin$ 23 ribu atau sekitar Rp 156 juta. Hampir semuanya sudah ditempeli stiker bulat merah kecil, yang artinya terjual. Sunaryo adalah pelukis Indonesia kedua yang melakukan residensi di Singapore Tyler Print Institute, setelah Srihadi Soedarsono pada Februari 2005.
Kurie Suditomo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo