Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Manusia Baja Bernama Robert Downey Jr.

Peran Iron Man itu diserahkan kepada Robert Downey Jr., yang langsung saja mencebur masuk ke dalam peran itu.

5 Mei 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iron Man Sutradara: Jon Favreau Skenario: Mark Fergus, Hawk Ostby, Art Marcum, Matt Holloway Pemain: Robert Downey Jr., Gwyneth Paltrow, Jeff Bridges, Terence Howard Produksi: Paramount Pictures, Marvel Entertainment, Marvel Studios Production

Robert Downey Junior....

Tak dinyana kita akan melihat dia memerankan seorang superhero, seorang pahlawan dengan baju besi yang melejit ke angkasa dan menghajar keserakahan perusahaan senjata. Tak disangka dan tak dinyana.

Pada usianya yang ke-43 tahun, mereka yang mengikuti perjalanan karier Downey sudah lama kecewa karena Downey menyia-nyiakan hidupnya untuk narkoba. Dia seorang aktor yang diberi bakat yang berlimpah—puluhan tahun lalu dia menjadi rebutan semua sutradara karena jiwanya bisa langsung menyusup ke dalam tubuh tokoh yang diperankannya—yang pernah memerankan sosok Charlie Chaplin dengan gemilang 16 tahun lalu. Lalu dia muncul sesekali, hilang ditelan narkotik; lalu muncul lagi, hilang lagi hingga kita menyaksikannya dalam beberapa film besar, seperti Good Night and Good Luck karya George Clooney dan sebagai wartawan Charlie Barttlet dalam film Zodiac karya David Fincher.

Bagaimana Downey yang paruh baya dan seorang mantan pecandu narkoba itu akhirnya bisa meloncat kembali ke sebuah peran besar seperti ini?

Downey tidak ingin putus asa terhadap dirinya sendiri. Dia berhasil menjadi bersih dan dia akhirnya berhasil meyakinkan dirinya serta para eksekutif studio yang semula menginginkan ”wajah muda” yang ganteng. Untung saja ada Robert Downey Jr. Bagaimana tidak?

Stan Lee dan timnya menciptakan sosok Tony Stark sebagai CEO Stark Industries, seorang biliuner, pengusaha senjata terkemuka yang menjadi pemasok senjata utama bagi militer Amerika Serikat. Dia bukan hanya seorang pedagang, melainkan juga seorang inventor, ilmuwan brilian yang tampan, gemar berpesta dan perempuan cantik.

Pada suatu hari, dalam upayanya memperkenalkan salah satu senjatanya yang baru, Tony (Robert Downey Jr.) diculik dan disekap oleh sekelompok tentara pemberontak di kawasan Yeriko pimpinan Raza (Faran Tahir).

Stark dipaksa membuat sebuah rudal yang dahsyat. Bukannya membuat rudal, Tony malah membangun sebuah baju besi untuk melindungi diri dan melesat keluar dari gua yang mengurungnya. Dengan besi bekas dan otaknya yang luar biasa, Tony berhasil menciptakan sebuah ”prototipe” baju besi yang bisa membuat dia melesat ke udara dan antipeluru. Dia terbebas dari para tentara pemberontak.

Tapi mata dan jiwanya terbuka. Tony menyaksikan sendiri para tentara liar itu menggunakan senjata buatannya untuk membunuh warga sipil. Detik pertama menginjakkan kaki ketika kembali ke kawasan perusahaannya yang megah, Tony Stark langsung mengadakan konferensi pers: dia menutup perusahaannya.

Tentu bukan hanya saham anjlok dan anggota direksi panik, melainkan partner-nya, Obadiah Stane (Jeff Bridges), langsung saja mencoba ”mengamankan” sahabatnya dengan mengurung dia agar tak mengucapkan hal yang kontroversial. ”Jangan bertemu dengan pers, jangan bertemu dengan siapa pun sampai traumamu hilang,” katanya jengkel.

Tapi Tony Stark tidak cuma mengalami trauma karena baru saja diculik. Dia memang berniat ”menyelamatkan dunia”, entah bagaimana caranya. Dan hanya dibantu oleh asisten kepercayaannya, Pepper Potts (si cantik Gwyneth Paltrow), dan salah seorang komandan di militer Amerika, Rhodey (Terrence Howard), diam-diam Tony Stark membangun baju besi yang jauh lebih superior daripada yang telah dibangunnya di gua.

Perjalanan Tony Stark menemukan diri menjadi seorang Iron Man nyaris seperti perjalanan Robert Downey Jr. menemukan dirinya setelah keluar-masuk kubangan narkoba. ”Saya memang bukan tipe seorang pahlawan...,” kata Tony Stark di depan wartawan.

Tapi Robert Downey Jr. kemudian meyakinkan kita sebagai seorang lelaki tampan, brilian, hedonis menjadi lelaki yang ingin membantu orang-orang yang dulu habis dihajar senjata buatannya. Berbeda dengan karakter superhero lain, misalnya Batman yang penuh dendam atau Spiderman yang bergerak atas nama cinta kepada Mary Jane, Iron Man lebih enteng menghadapi dirinya sendiri. Dia kadang mengejek dirinya dan bahkan mengejek ramuan kisah superhero yang, ”Selalu punya dua kepribadian, dan selalu dilanda dilema saat jatuh cinta kepada seorang gadis,” katanya di depan Pepper, asistennya yang setia.

Iron Man versi film ini memang mengalami ”bedah plastik”, karena dalam komik, cerita masih berkisar pada antikomunisme dan perang Vietnam. Berbeda dengan para sineas pada 1980-an, para penulis skenario dan sutradara masa kini terlihat berhati-hati agar jangan terlihat stereotipe bahwa penjahatnya adalah orang Timur Tengah dan yang baik adalah orang Amerika. Pada akhirnya, resep superhero yang khas: penjahatnya ada di sekelilingmu. Tony Stark bukan berhadapan dengan musuh di belahan dunia lain, melainkan di pekarangannya sendiri, sahabatnya sendiri.

Mungkin Downey bukan seorang superhero yang terbayangkan para eksekutif studio, seperti juga kita tak membayangkan Michael Keaton bisa menjadi Batman. Tapi justru kemampuan mereka pada saat mereka memerankan alter-ego superhero itulah yang menjadi momen penting bagi penonton: saat Tony Stark memperlihatkan emosi yang campur aduk, karena dia tahu dia akan mengorbankan banyak hal.

Dan itulah sebabnya, Iron Man (dan Tony Stark), tak bisa tidak, harus diperankan oleh seorang Robert Downey Jr.

Leila S.Chudori

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus