Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Berebut Jenazah dan Telepon yang Tak Pernah Berdering Tayang di Klik Film

Klik Film merilis Berebut Jenazah dan Telepon yang Tak Pernah Berdering, mengangkat kisah keluarga serta kehilangan.

19 Februari 2025 | 16.38 WIB

Film Berebut Jenazah yang dibintangi Adhisty Zara. Dok. Klik Film
Perbesar
Film Berebut Jenazah yang dibintangi Adhisty Zara. Dok. Klik Film

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Klik Film menayangkan Berebut Jenazah dan Telepon yang Tak Pernah Berdering. Dua film Indonesia tersebut dirilis bersamaan pada Jumat, 14 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Kedua film ini menghadirkan kisah yang menggugah perasaan dan menyentuh tema keluarga, cinta, dan kehilangan. Kami berharap film-film ini dapat memberikan pengalaman menonton yang berkesan bagi para penonton di momen spesial Hari Kasih Sayang,” ujar Frederica selaku Direktur Klik Film, dalam keterangan resmi yang diterima Tempo.

Film Berebut Jenazah Angkat Isu Keberagaman dan Toleransi

Film Berebut Jenazah karya sutradara Danial Rifki menghadirkan kisah tentang Naomi, seorang idol Jepang yang meninggal dunia. Kepergiannya memicu konflik antara kedua orang tuanya yang telah berpisah. Sang ayah adalah orang Indonesia beragama Islam, dan sang ibu, berasal dari Jepang beragama Buddha Mereka berselisih mengenai pemakaman Naomi karena perbedaan keyakinan.

Film ini dibintangi oleh Adhisty Zara, Junior Roberts, Whani Dharmawan, Hana Yuka Sano, dan Takato Yonemoto. Berebut Jenazah mengangkat isu keberagaman dan pencarian makna dalam menghadapi kehilangan.

"Film ini berbicara tentang bagaimana perbedaan bisa menjadi tantangan besar, bahkan dalam menghadapi kehilangan. Saya berharap kisah ini bisa membuka diskusi tentang keberagaman dan toleransi," ungkap Danial Rifki.

Adhisty Zara berperan sebagai Naomi. Menurutnya ini adalah peran yang sangat mendalam baginya. "Saya harus memahami konflik emosional yang dialami Naomi dan keluarganya. Saya harap penonton bisa merasakan ketegangan dan emosi dalam film ini," katanya.

Lawan main Zara, Junior Roberts mengaku mendapatkan pengalaman baru karena memerankan tokoh yang berbeda dari film-film sebelumnya. Karakternya di film ini digambarkan sangat alim dan taat pada agama. "Di sini saya memerankan tokoh yang beragama Islam. Dan film ini bergenre drama, sweet drama dan ada unsur agamanya juga, bukan horror,” tuturnya.

Film Telepon yang Tak Pernah Berdering tentang Harapan dan Kehilangan

Film Telepon yang Tak Pernah Berdering diangkat dari novel berjudul sama karya Daffa Amrullah. Drama yang disutradarai oleh Dyan Sunu Prastowo ini menampilkan Aqeela Calista, Teuku Rifnu Wikana, Prastiwi Dwiarti, Sriyatun, Bima Azriel, Putri Fiyonda, dan Crescentia Kunti Dewanggani.

Film ini mengisahkan perjalanan Tini, seorang anak yang harus tinggal bersama neneknya karena kondisi ekonomi yang sulit. Ibunya, Surti, bekerja sebagai buruh migran di Arab Saudi. Suatu hari, Surti mengirim surat yang mengabarkan bahwa ia sedang ditahan polisi dan berjanji akan menelepon Tini keesokan harinya pukul lima sore. Tini menanti kabar dari ibunya. Namun, panggilan yang ditunggu-tunggu justru mengungkap tragedi yang mengubah hidupnya selamanya.

"Film ini sangat dekat dengan realitas banyak keluarga di Indonesia. Saya ingin menggambarkan bagaimana harapan bisa bertahan dalam kondisi paling sulit sekalipun. Semoga film ini memberikan makna mendalam bagi para penonton," ujar Dyan Sunu Prastowo.

Aqeela Calista sebagai Tini, mengatakan peran ini sangat emosional dan menantang baginya. "Saya berharap penonton dapat merasakan perjuangan dan harapan yang dialami Tini," katanya.

Teuku Rifnu Wikana yang memerankan tokoh kepala desa mengaku senang bisa menjadi bagian dalam film ini. Menurutnya film ini akan membuat penonton mengenang kembali apa saja yang sudah dilakukan untuk ibu.

“Kebetulan kali ini peran aku sebagai kepala desa, artinya di sini bahwa ada perjuangan, ada kerinduan, ada cinta yang tak sampai. Kalau itu dikemas dengan drama yang baik dan kolaborasi pemain yang baik maka ini sangat menyentuh," ungkapnya.

Film Telepon yang Tak Pernah Berdering sekaligus menjadi debut Tiwi sebagai aktris. Ia sebelumnya tergabung dalam grup duo T2. “Saya jadi ibu yang jadi TKI namanya Surti, terpisah selama hampir 6 tahun dan ternyata berakhir yaa gitu deh, pasti nangis. Seru deh pokoknya,” katanya.

Bima Azriel yang menjadi lawan main Aqeela Calista mengaku tidak mengalami kesulitan saat menjalani proses syuting film ini. Dia berperan sebagai anak kepala desa. "Untuk masalah chemistry, sama yang lain, saya tidak mengalami masalah. Karena, sebelumnya kami pernah syuting bareng, walaupun itu sudah lama sekali,” ujarnya.

Marvela

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus