Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Drama Korea The Worst of Evil sudah bisa disaksikan secara maraton 12 episode sekaligus di Disney+ Hotstar. The Worst of Evil menghadirkan sebuah serial crime thriller yang berlatar di Seoul tahun 1990-an tentang seorang petugas kepolisian yang harus menyusup ke dalam sebuah geng baru berbahaya untuk menginvestigasi penyebaran obat terlarang baru dan populer bernama Gangnam Crystal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serial ini dibintangi oleh deretan aktor dan aktris favorit para penggemar yaitu Ji Chang Wook, Wi Ha Jun, dan Lim Se Mi. Dipenuhi dengan adegan aksi yang kompleks, serta memacu adrenalin, berikut adalah berbagai fakta menarik yang diungkap oleh Han Dong Wook, Sutradara The Worst of Evil dan Kwon Ji Hoon, Action Coordinator The Worst of Evil.
Ji Chang Wook Terlibat dalam Pengembangan Adegan Action
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sutradara Han Dong Wook banyak menampilkan adegan action hampir di setiap episodenya. Ia mengungkapkan bahwa untuk mendapatkan adegan yang senatural mungkin, sejak tahap pra-produksi ia banyak berdiskusi dengan Ji Chang Wook (Park Jun Mo) untuk menyampaikan ekspresi dengan cara yang tidak terduga. Karakter Jun Mo dibuat menjadi kejam dalam perkelahian untuk menunjukkan tekanan mental yang dialaminya sebagai polisi yang menyamar.
“Kami berdiskusi untuk membuat adegan perkelahian terlihat senyata mungkin, itulah sebabnya mengapa orang-orang saling menggigit atau memukul dengan cara yang tidak terkendali, seperti dalam perkelahian yang sesungguhnya,” ungkap sang sutradara.
Ji Chang Wook dan Wi Ha Joon dalam drama Korea The Worst of Evil. Dok. Disney+ Hotstar
Adegan Paling Menantang dalam The Worst of Evil
Salah satu adegan yang paling kompleks dalam The Worst of Evil adalah ketika Jun Mo berusaha masuk ke dalam geng yang dipimpin oleh Gicheul. “Ketika Jun Mo sadar bahwa dirinya sedang diuji, ia harus berlagak tangguh dan berkelahi. Saya menghabiskan banyak waktu untuk berdiskusi dengan Han Dong Wook dalam pengambilan adegan ini. Untuk menciptakan adegan aksi yang baik, tidak segalanya dapat terlihat keren, namun tidak segalanya juga dapat terlihat ‘berantakan’. Kami fokus berdiskusi untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara teknis dan aksi natural,” ungkap Kwon Ji Hoon, Action Coordinator dari The Worst of Evil.
Chemistry Pemeran dan Kru Sangat Kuat
Selama proses syuting The Worst of Evil, kedekatan yang terbangun tidak hanya di antara Han Dong Wook dengan Ji Chang Wook saja, melainkan di antara seluruh aktor dan kru yang terlibat. “Ada banyak sekali aktor dan kru yang terlibat dalam serial ini. Saya rasa chemistry yang tercipta di antaranya sangat mengagumkan. Berkat ‘chemistry’ tersebut, saya hanya perlu memberikan panduan kepada mereka, dan mereka melakukan sisanya,” ucap Ji Hoon.
Drama Korea The Worst of Evil. Dok. Disney+ Hotstar
Penggunaan Title Xard yang Unik di Pembukaan Tiap Episode
Hal unik dari The Worst of Evil adalah title card-nya yang berbeda di tiap episode. “Daripada membuat urutan judul yang mengulang di setiap episode, kami berdiskusi untuk memanfaatkan 12 episode dengan membuat format yang mirip kalender. Kemudian, kami mengembangkan ide tersebut dengan menunjukkan karakter utama dari setiap episode yang terjebak dalam situasi mengerikan,” ujar Han Dong Wook.
Emosi Karakter Jadi Prioritas dalam Adegan Action
Terlepas dari banyaknya adegan aksi yang menegangkan dalam The Worst of Evil, sutradara Han Dong Wook dan tim sepakat untuk fokus menunjukkan perasaan para karakter dalam tiap adegan tersebut. “Sangat penting untuk memperlihatkan emosi Junmo yang kompleks selama adegan-adegan ini. Dia adalah seorang petugas polisi yang menyamar, dan harus mengatasi rintangan psikologis serta emosional. Saya ingin memperlihatkan perjuangan Junmo dalam adegan-adegan ini,” ungkap Dong Wook.