Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Bukan Sekadar Drama Remaja, Twinkling Watermelon Kerap Bikin Haru Penonton

Twinkling Watermelon juga mengangkat tema keluarga berkebutuhan khusus

13 Oktober 2023 | 20.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Twinkling Watermelon. (dok. Viu)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Drama Twinkling Watermelon menceritakan tentang seorang remaja bernama Han Eun Gyeol. Dia harus memilih antara karier bermusiknya atau belajar agar bisa kuliah kedokteran. Namun di tengah kegalauannya itu, dia tiba-tiba kembali ke tahun 1995.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Han Eun Gyeol di tahun 2023 kerap melepaskan stres dengan bermain gitar. Dia kemudian bergabung dengan band, meski saat tampil selalu mengenakan masker. Ini agar identitasnya tidak diketahui oleh keluarganya. Sedangkan di tahun 1995 Han Eun Gyeol bertemu dengan ayahnya, Han Yi Chan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selain tentang perjalanan waktu yang dilalui Han Eun Gyeol, serta konflik batinnya sebagai remaja, drama yang tayang di tvN dan Viu ini kerap membuat haru penonton. 

1. Keluarga berkebutuhan khusus


Sejak awal dikisahkan kalau kedua orang tua dan kakak Han Eun Gyeol tidak bisa
mendengar dan bicara. Sebab itu, Han Eun Gyeol tergolong child of deaf adults atau coda. Dia juga  menggunakan bahasa isyarat dan menjadi perantara saat keluarganya perlu berkomunikasi dengan orang lain.

Kondisi ini yang membuat Han Eun Gyeol menyembunyikan kemampuannya bermain gitar dari kedua orang tuanya. Ia merasa tidak enak hati karena mereka tidak bisa menikmati musik yang ia mainkan. 

Menjadi coda juga tidak mudah bagi remaja yang sedang penuh gejolak. Han Eun Gyeol memiliki tanggung jawab besar atas keselamatan keluarganya. Hal ini lama
kelamaan membuatnya sesak.

Dari drama ini, bisa belajar tentang kehidupan keluarga berkebutuhan khusus, berempati, cara berkomunikasi dengan mereka. Selain itu juga bagaimana memperlakukan mereka secara tepat.

Dulungan yang utama adalah tidak melakukan perundungan dan diskriminasi pada mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Jika bersama mereka, usahakan duduk di depan mereka, dan saat berkomunikasi gunakan teks ketimbang suara. 

2. Berekspresi lewat musik

Han Yi Chan jujur kalau alasannya ingin membuat band musik supaya terlihat keren, terutama di depan siswi yang ditaksirnya. Sedangkan band SPINE 9, yang
merekrut Eun-gyeol, musik adalah karier dan tumpuan masa depan.

Tapi bagi Han Eun Gyeol kecil, musik adalah pelarian dan tempatnya berekspresi. Dia mulai berkenalan dengan gitar berawal ketika mengalami perundungan. Saat itu, seorang kakek pemilik toko musik vintage, mengajarkannya menyalurkan emosi yang dirasakan lewat petikan gitar. Kebiasaan ini terbawa hingga remaja, saat dia stres menghadapi ujian sekolah, dia melampiaskannya lewat petikan gitar. 

Di sisi lain, musik jadi jalan bagi Choi Se Kyeong untuk merebut hati ibu angkatnya.
Benar saja, ketika ia bisa menguasai cello dan menunjukkan prestasi di dunia musik, ibu angkatnya dapat membuka hati untuknya. Ini juga yang menjadi alasan dia mengabaikan ajakan Han Yi Chan untuk bersenang-senang layaknya remaja lain.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus