Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Remaja disabilitas netra, Putri Ariani menyedot perhatian pubik karena sukses tampil dalam gemerlap pangung ajang pencarian bakat atau America’s Got Talent (AGT) musim ke-18 di Amerika Serikat, Selasa 6 Juni 2023. Hampir semua tokoh publik, di antaranya Presiden Joko Widodo, Menteri Parwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makariem, dan sejumlah artis papan atas memuji siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kasihan, Bantul, Yogyakarta itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putri Ariani lahir prematur pada umur 6 bulan, berada dalam inkubator selama 3 bulan. Keluar dari inkubator, dokter memvonis putri mengalami katarak. Orang tuanya sempat membawa Putri ke Singapura untuk berobat. Namun, dokter menyatakan dia tidak bisa melihat total.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di tengah jadwalnya yang padat karena harus berjumpa dengan sejumlah tokoh dan mendapatkan sorotan media massa setelah dia pulang dari negeri Paman Sam, Putri menyempatkan diri ke sekolahnya untuk menjawab beberapa pertanyaan dari puluhan wartawan di lobi sekolah, Ahad, 11 Juni 2023.
Mengenakan blazer berkelir dominan putih yang dipadukan dengan baju dan celana panjang berwarna hitam, dia datang bersama ayah dan ibundanya. Dia sempat menyanyikan separuh lagu ciptaannya, Loneliness yang dia bawakan di AGT. Berikut petikan wawancara dengan Putri.
***
Bagaimana cerita proses kamu menuju AGT?
Awalnya di-invite sama tim AGT. Sempat apply tahun 2018, tapi belum ada respons. Lalu tahun ini di-invite. Prosesnya sama seperti peserta lain, ada interview dan kirim karya dalam bentuk video. Mau ucapkan terima kasih kepada masyarakat dunia atas apresiasi masyarakat dunia.
Bagaimana rasanya?
Enggak pernah nyangka karena berangkat ke AS modalnya bismillah dan hasilnya membahagiakan.
Apa tahapan selanjutnya dan bagaimana persiapannya?
Masih ada live show di Hollywood. Putri latihan meningkatkan skill.
Apa lagu yang akan kamu bawakan?
Soal lagu nggak mau spill dulu. Itu rahasiaku. Semoga semua lancar.
Saat di panggung AGT, Simon bicara apa sama kamu?
Putri enggak tahu apa yang terjadi, tiba-tiba ada suara ledakan dan oh my God, what’s that. Putri merasa bahagia. Simon bilang semoga kamu akan melangkah jauh semoga. Aku jawab my dreams come true.
Boleh cerita di balik kisah penciptaan lagu Loneliness?
Aku sempat merasa bersalah sama diri sendiri. Sempat down karena orang underestimate karena katanya Putri enggak bisa bikin lagu sendiri. Ingin buktikan itu salah dan Putri bisa. Loneliness tentang menerima diri sendiri, kesalahan dan sesuatu yang baik belum tentu yang terbaik.
Berapa lama kamu menciptakan lagu?
Bisa satu jam, bisa satu menit.
Lagu mana yang menurutmu membawa keberhasilan?
Semua lagu membawa keberhasilan. Ya Loneliness.
Kamu punya cita-cita menjadi diva seperti Whitney Houston. Whitney berjuang untuk meraihnya. Sudah ada bayangan bagaimana mencapai cita-cita itu?
Whitney everlasting dan Putri ingin seperti itu. Caranya berusaha dan berdoa.
Kamu ingin berkarya di Indonesia apa luar negeri?
Di Indonesia dan dunia.
Siapa yang paling berperan hingga kamu bisa menjadi seperti sekarang?
Ayah dan ibu. Aku belajar vokal otodidak. Di sekolah belajar flute. Bisa belajar dengar lagu umur 2 tahun. Nyanyi serius umur 8 tahun.
Apa arti musik buatmu?
Musik bagian dari hidupku karena itu passion-ku. Musik seolah bicara kepada Putri dan paling ngerti perasaanku.
Apakah perasaan itu kamu ungkapkan lewat musik?
Tentu.
Berapa jumlah lagu kamu?
Satu album.
Kamu bercita-cita melanjutkan kuliah di Julliard School. Kenapa ingin ke belajar ke sana?
Keinginan itu sudah lama. Aku ingin concern di musik bukan saja secara practical, tapi memperdalam teori. Julliard School sekolah musik nomor satu di dunia.
Apa beda ajang pencarian bakat di Indonesia dan AS?
Di AS enggak seperti kompetisi. Di sana peserta saling dukung dan berbagi cerita.
Kapan titik balik dalam karier bermusik?
Titik balik sekarang ini selama berkarier dalam bidang musik. Ini prestasi ini luar bisasa. Terima kasih, alhamdulillah.
Apa saran kamu untuk teman-teman beragam disabilitas yang nggak semua punya akses untuk meraih cita-citanya seperti kamu?
Jangan pernah takut bermimpi dan meraihnya. Percayalah mimpi kita akan jadi kenyataan.
Bagaimana dengan sekolahmu di tengah kesibukan?
Sekolah daring. Enggak ada kesulitan. Kepala sekolah dan guru-guru support. Mereka mau kirim materi, tugas-tugas, dan soal. Sekolah bisa diakses meski aku berada di mana saja.
Ada keinginan ketemu Pak Jokowi?
Ditunggu saja.
Ketemu dengan Pak Sandi untuk acara apa?
Mengisi acara Kemenparekraf.
Banyak pejabat yang memuji kamu, bagaimana respons kamu?
Dinikmati aja semua prosesnya.
Bahasa Inggris kamu bagus. Di mana kamu belajar?
Dari international school waktu di playgroup. Lalu dua tahun sekolah khusus braile. SMP juga di international school dan pakai teknologi.
SHINTA MAHARANI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.