Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Dunia Anak Indigo dalam Film Horor Mereka yang Tak Terlihat

Mereka yang Tak Terlihat, film horor dengan balutan drama kental menyodorkan sisi kehidupan anak indigo. Diperankan Estelle Linden dan Sophia Latjuba

13 Oktober 2017 | 20.24 WIB

Sejumlah pemeran dan kru film Mereka Yang Tak Terlihat foto bersama usai screening di Jakarta, 11 Oktober 2017. Film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan anak indigo. TEMPO/Nurdiansah
material-symbols:fullscreenPerbesar
Sejumlah pemeran dan kru film Mereka Yang Tak Terlihat foto bersama usai screening di Jakarta, 11 Oktober 2017. Film ini terinspirasi dari kisah nyata kehidupan anak indigo. TEMPO/Nurdiansah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Usai merilis Petak Umpet Minako (2017), sutradara Billy Christian lanjut merilis film horor berikutnya, Mereka yang tak Kasat Mata di tahun yang sama. Rupanya film ini sudah digarap Billy sejak dua tahun lalu. Tapi menurut Billy, baru kali ini film tersebut dapat kesempatan untuk tayang di bioskop.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski banyak menyajikan penampakan makhluk astral di dalamnya—hingga 67 jenis penampakan—film ini cenderung menyuguhkan kisah sebuah keluarga dalam balutan drama yang kental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Alih-alih menyuguhkan ketakutan dan daya kejut oleh makhluk halus yang cenderung menakut-nakuti dan mengundang jeritan penonton, di film Mereka yang Tak Terlihat Billy menawarkan sebuah tawaran horor berbeda. “Ini tentang anak indigo yang bisa melihat makhluk astral, tapi di satu sisi banyak orang yang tak percaya soal itu,” uajr Billy kepada Tempo saat dijumpai di kawasan Kemang, Rabu 11 Oktober 2017.

Film Mereka yang Tak Terlihat mengisahkan tentang seorang anak bernama Saraswati (Estelle Linden) yang sejak kecil punya kelebihan untuk bisa melihat dan berinteraksi dengan makhluk halus. Sayangnya Lidya (Sophia Latjuba) sang Ibu sama sekali tak percaya kelebihan putrinya yang indigo tersebut.

Kemampuan Saras kerap jadi pemicu keributan antara ibu dan anak sampai keduanya harus terpisah jauh dalam jangka waktu lama.

Meski banyak sosok hantu yang bermunculan di film ini—sebagai upaya menunjukkan bahwa mereka ada di mana saja—cerita film cenderung kuat pada soal drama keluarga antara Saras dengan ibunya serta upaya Saras menjadi seorang perantara dari makhluk halus dengan manusia lainnya.

Billy ingin menyodorkan tawaran soal seperti apa perasaan dan kehidupan seorang indigo serta bagaimana mereka diterima orang-orang di sekitarnya. “Saya ingin penonton berpikir bahwa hal seperti ini nyata adanya, tapi akhirnya terserah mereka mau percaya atau tidak,” tutur Billy.

Tema cerita Mereka yang Tak Terlihat hadir dari hasil interaksi Billy dengan beberapa kawan dekatnya yang indigo. Menurutnya, berdasarkan pengalamannya pribadi mengenal kehidupan seorang indigo membuatnya punya perspektif lain terhadap keberadaan makhluk halus. “Saya harap dari segi logika bisa diterima, sisi supranaturalnya juga bisa diterima.”

Aisha Shaidra

Bergabung di Tempo sejak April 2013. Menulis gaya hidup dan tokoh untuk Koran Tempo dan Tempo.co. Kini, meliput isu ekonomi dan bisnis di majalah Tempo. Bagian dari tim penulis liputan “Jalan Pedang Dai Kampung” yang meraih penghargaan Anugerah Jurnalistik Adinegoro 2020. Lulusan Sastra Indonesia Universitas Padjadjaran.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus