Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Fedi Nuril: 'Duta Poligami' yang Aktif Menyuarakan Kritik kepada Kekuasaan

Lika-liku Fedi Nuril dari kritis di media sosial hingga dijuluki duta poligami. Film terbarunya masih tentang poligami.

 

14 Desember 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Nama Fedi Nuril cukup panas di media sosial dalam beberapa tahun terakhir.

  • Fedi pernah mengkritik pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ketika jadi calon presiden.

  • Ia tak terganggu dengan julukan duta poligami, malah ikut-ikutan meramaikan julukan itu.

SEJUMLAH warganet pernah khawatir film Bila Esok Ibu Tiada tak bakal sukses di bioskop saat pertama kali dirilis pada 14 November 2024. Mereka waswas kabar miring pemboikotan oleh sejumlah orang bakal terjadi. Isu pemboikotan film yang disutradarai Rudi Soedjarwo itu muncul lantaran sosok Fedi Nuril sebagai salah satu pelakon film tersebut.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama Fedi Nuril cukup panas di media sosial dalam beberapa tahun terakhir. Musababnya, aktor 42 tahun itu aktif berkomentar menanggapi berbagai isu panas, dari masalah politik sampai sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahkan Fedi kerap menyampaikan kritik keras. Salah satunya ketika ramai pemilihan presiden lalu. Dengan lantang Fedi mengkritik pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Di platform media sosial X, Fedi mengaitkan isu kasus penculikan aktivis pada 1998 dengan pasangan calon Prabowo-Gibran. 

"Gue cuma gak mau terduga pelaku penculikan aktivis ‘98 jadi presiden. Membaca saja kamu sulit. Gue gak ngajak orang lain. Gue cuma menyatakan gak akan milih 02," begitu cuitan Fedi pada 4 Februari 2024.

Laki-laki kelahiran Jakarta, 1 Juli 1982, itu juga vokal mengkritik presiden sebelumnya, Joko Widodo, yang dinilainya mencoba melanggengkan oligarki. Ia mengatakan Jokowi dan anak buahnya mengobrak-abrik undang-undang serta konstitusi demi meloloskan kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat dan demokrasi. 

Aktor Fedi Nuril saat jumpa pers Film Bila Esok Ibu Tiada di Plaza Indonesia XXI, Jakarta, 30 Oktober 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Tak sedikit warganet yang mendukung kritik Fedi Nuril. Para pendukung beralasan status Fedi yang merupakan publik figur bakal membawa dampak positif ketika mengkritik sesuatu. Setidaknya, kritik yang dikicaukan Fedi bakal menarik minat banyak warganet. 

Bagi yang tak setuju dengan Fedi, biasanya mereka akan mengajak sang aktor berdebat di lini masa media sosial. Jika tidak, mereka akan memblokir dan mencemooh Fedi di media sosial. Sisanya, ada juga yang bertekad memboikot film-film Fedi.  

Ancaman boikot itu hanyalah pepesan kosong. Pada hari pertama pemutaran Bila Esok Ibu Tiada, film ini meraup lebih dari 301 ribu penonton. Hingga 1 Desember 2024, Bila Esok Ibu Tiada sukses mencatat hingga 3,1 juta penonton. Film ini juga masuk daftar 10 besar film lokal terlaris tahun ini, tepatnya di posisi ke-7. 

Kini Fedi bersiap meluncurkan film terbarunya berjudul 1 Imam 2 Makmum pada 16 Januari mendatang. Film ini bercerita tentang kehidupan rumah tangga poligami. Fedi akan beradu peran dengan dua aktris: Amanda Manopo dan Revalina S. Temat. 

Uniknya, film bergenre poligami teramat melekat dengan Fedi. Gara-garanya film Ayat-ayat Cinta yang tayang pada 28 Februari 2008. Saat itu Fedi memerankan tokoh Fahri yang singkat cerita harus menikah dengan dua perempuan, yakni Aisha yang diperankan Rianti Cartwright dan Maria Girgis yang dimainkan Carissa Puteri. 

Perjalanan Fedi berlanjut ke film berikutnya, Surga yang Tak Dirindukan, yang tayang pada 2015. Fedi diceritakan memiliki dua istri, yakni Arini (Laudya Cynthia Bella) dan Mei Rose (Raline Shah). Film ini dilanjutkan ke film kedua, Surga yang Tak Dirindukan 2, yang mulai tayang di bioskop pada 9 Februari 2017. 

Maka, warganet menjuluki Fedi duta poligami. Tak bermaksud menghina, gelar tersebut hanya sebagai bahan guyon. Alih-alih memberikan klarifikasi, Fedi malah ikut-ikutan meramaikan julukan duta poligami itu. 

Fedi memakai julukan itu sebagai media promosi. Ia banyak menceritakan secara singkat film terbarunya itu. Warganet terbelah mendukung Fedi dengan masing-masing pemeran istri, antara Revalina S. Temat dan Amanda Manopo. "Penonton film gue terbelah dua. Gue akan berusaha memuaskan keduanya. Due to popular demand, i'm back to my roots," begitu Fedi menulis di akun X miliknya pada 19 November 2024. 

Lagi-lagi Fedi tak khawatir film terbarunya ini bakal terdampak ancaman boikot dari kubu warganet pembencinya. Ia optimistis film 1 Imam 2 Makmum bakal ramai dan banyak penonton. "Enggak khawatir. Terbukti pada film sebelumnya. Kalau diterima, ya, diterima," kata pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia itu di Jakarta Selatan, 26 November 2024.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus