Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Netflix mengumumkan film Indonesia terbaru Kabut Berduri yang dibintangi Putri Marino akan tayang pada Kamis, 1 Agustus 2024. Film ini diproduksi bersama dengan rumah produksi Palari Film. Kabut Berduri menceritakan kisah seorang detektif menelusuri kasus pembunuhan misterius di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Kabut Berduri sudah masuk daftar film yang akan tayang segera Netflix dengan durasi total 1 jam 50 menit.
Tentang Kabut Berduri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabut Berduri bergenre crime-investigative thriller. Film ini menjadi proyek reuni bagi Putri Marino dan sutradara Edwin setelah sebelumnya bekerja sama dalam film Posesif yang dirilis pada 2017. Sebelumnya, sutradara Edwin menggarap film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, yang memenangkan Golden Leopard di Festival Film Locarno 2021 serta penghargaan Sutradara Terbaik dan Penulis Skenario Adaptasi Terbaik di Festival Film Indonesia 2022.
Seorang detektif menyelidiki kasus pembunuhan berantai misterius di perbatasan Indonesia dan Malaysia. Kasus ini memaksanya menghadapi masa lalunya. Kabut Berduri menggabungkan elemen investigasi kejahatan yang intens dengan eksplorasi tentang isu-isu sosial.
Film ini juga dibintangi oleh Yoga Pratama, Lukman Sardi, Yudi Ahmad Tajudin, Yusuf Mahardika, Iedil Dzuhrie Alaudin, Kiki Narendra, Siti Fauziah, dan Sita Nursanti.
Kabut Berduri syuting di beberapa lokasi di Kalimantan. Produser Muhammad Zaidy menjelaskan, Kalimantan dipilih untuk menunjang cerita yang mengeksplorasi budaya masyarakat adat dan perantau di sana. Kalimantan memiliki keragaman budaya dan lanskap seperti Danau Sentarum dan Rumah Panjang yang akan ditampilkan dalam film ini.
Pada 2023, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengapresiasi persiapan tayang Kabut Berduri. “Kami bangga dengan adanya produksi ini, karena masih jarang cerita yang ditampilkan di film yang berlatar di luar pulau Jawa. Tidak hanya dari ceritanya saja, tetapi film ini juga melibatkan aktor, kru, dan membuka peluang bagi komunitas lokal di Kalimantan,” kata Sandiaga Uno, dikutip dari siaran pers yang diterima Tempo pada Kamis, 30 Maret 2023.
Kala itu, produser Muhammad Zaidy menjelaskan, Kalimantan menjadi lokasi utama untuk menunjang cerita yang memang spesifik mengeksplorasi budaya masyarakat adat dan para pendatang di sana. "Kalimantan terbilang unik, karena memiliki keragaman budaya dan lanskap yang memukau," katanya.
Menurut Muhammad Zaidy, tujuan film ini tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga bisa berkontribusi untuk meningkatkan industri pariwisata. "Kami berharap produksi film ini bisa memberi sedikit dampak kepada industri pariwisata dan ekonomi kreatif," katanya. "Saya berharap ada lebih banyak lagi produksi film di luar Jawa."
ANTARA | MARVELA