Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Film

Film Pertiwi Menari, Kisah Penyembuhan dan Solidaritas Enam Perempuan

Film Pertiwi Menari karya sutradara Ismail Basbeth menghadirkan kisah perjalanan enam perempuan yang menjadikan tari sebagai tempat perlindungan.

8 Maret 2025 | 19.08 WIB

Film Pertiwi Menari. Dok. Ruang Basbeth Bercerita
Perbesar
Film Pertiwi Menari. Dok. Ruang Basbeth Bercerita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ruang Basbeth Bercerita akan merilis film Pertiwi Menari tepat di Hari Perempuan Internasional, Sabtu, 8 Maret 2025 pukul 21.00 WIB di kanal YouTube Ruang Basbeth Bercerita. Film garapan sutradara Ismail Basbeth ini menghadirkan kisah perjalanan enam perempuan yang berproses dalam penyembuhan diri dan membangun nilai-nilai persaudaraan melalui tari.

Pilihan Editor: Sutradara Ismail Basbeth kepada Mahasiswa Baru di Yogya: Jangan Bingung dengan Mimpimu

Enam perempuan muda yang menjadi tokoh sentral dalam film ini adalah Dia Ambar Kitara, Inggit Kilihening, Diendha Febrian, Kinanti Sekar Rahina, Santi Zaidan, dan Lyza Anggraheni. Mereka merupakan istri sekaligus ibu yang rutin berlatih tari di Sanggar Kinanti Sekar, setiap seminggu sekali selama hampir setahun.

Film Pertiwi Menari akan mengikuti persiapan pertunjukan publik pertama mereka di Dara Setara, sebuah festival yang diprakarsai oleh band rock asal Yogyakarta FTVLST untuk penonton dan penggemar perempuan mereka.

"Setiap minggu, mereka meluangkan waktu sejenak dari rutinitas rumah tangga, tanpa menyangka bahwa langkah kecil ini akan membawa mereka ke atas panggung yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya," demikian keterangan yang diterima Tempo.

Penyembuhan Luka yang Tak Terlihat

Awalnya, keenam perempuan tersebut tidak saling mengenal. Melalui tarian, mereka tidak hanya menemukan teman baru, tetapi juga sistem pendukung yang membantu menyembuhkan apa yang tidak disadari sebelumnya. Termasuk trauma dan rasa sakit mereka selama hidup sebagai perempuan dalam masyarakat modern-religius-patriarkal Indonesia.

"Tidak hanya menemukan persahabatan baru tetapi juga ruang untuk menyembuhkan luka yang tak terlihat. Melalui gerakan, mereka mendapatkan kembali kekuatan, suara, dan persaudaraan mereka," tulis Ruang Basbeth Bercerita di Instagram pada Rabu, 5 Maret 2025.

Lyza Anggraheni dan Tatty Aprilyana masing-masing bertindak sebagai produser dan produser eksekutif. Film Pertiwi Menari dihadirkan sekaligus untuk merayakan kekuatan penyembuhan dan persaudaraan melalui kisah perjalanan enam perempuan yang menjadikan tari sebagai tempat perlindungan mereka.

"Semoga film ini menjadi penyemangat bagi seluruh perempuan dan ibu di dunia yang belum mendapatkan kesempatan, serta menginspirasi laki-laki dan para suami untuk mendukung perempuan di sekeliling mereka," tulis Ruang Basbeth Bercerita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Marvela

Lulusan jurusan Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada 2021. Bergabung dengan Tempo sejak 2020. Menulis artikel hiburan untuk Tempo.co dan tokoh untuk majalah Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus