Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo mengangkat ide buku resep yang diinisiasi oleh Soekarno dalam layar lebar berjudul Rahasia Rasa. Film ini akan ditayangkan di bioskop pada 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penulis skenario film ini Adi Nugroho. "Tahun 2024 awal, Mas Hanung mengambil salah satu buku, dan dia tanya saya pernah tahu 'Mustika Rasa' enggak? Saya pernah dengar, tapi enggak pernah buka kan isinya apa. Ternyata buku resep," kata Adi dikutip Antara, Kamis, 13 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adi tidak hanya tertarik dengan resep-resep yang tertulis dalam buku, tetapi juga gagasan mengenai diplomasi budaya dan gastronomi. Film kuliner ini dibalut sejarah yang terinspirasi dari Mustika Rasa, buku yang mendokumentasikan resep masakan Nusantara diprakarsai oleh Soekarno pada 1964.
“Saya ingin membuat sebuah film sejarah tetapi tidak kaku," kata Hanung dalam konferensi pers peluncuran poster dan trailer Rahasia Rasa di Metropole XXI, Jakarta Pusat pada Rabu, 22 Januari 2025.
Melalui film Rahasia Rasa, Hanung Bramantyo berharap karyanya dapat memicu rasa ingin tahu dan mendorong anak muda untuk menggali lebih dalam fakta-fakta sejarah Indonesia setelah menontonnya. “Sejarah Indonesia tidak hanya untuk sejarawan. Sejarah Indonesia adalah untuk kita semua,” katanya.
Tentang Buku Mustika Rasa
Buku Mustika Rasa. Blibli
Mustika Rasa buku resep masakan Nusantara yang diprakarsai oleh Soekarno dengan bantuan istrinya, Hartini sejak 1964. Buku resep masakan dari seluruh Indonesia ini tebalnya 1.207 halaman dikerjakan oleh panitia di Departemen Pertanian selama bertahun-tahun. Dikutip dari situs web Portal Informasi Indonesia (indonesia.go.id) buku Mustika Rasa bisa terbit pada 1967.
Dikutip dari situs web Perpustakaan Kementerian Dalam Negeri, buku Mustika Rasa terbit dari gagasan Soekarno yang memandang makanan sebagai bagian tak terpisahkan dari gerakan politik revolusi. Sebagai presiden, Soekarno menginstruksikan pengumpulan resep masakan Indonesia secara komprehensif. Tujuannya untuk mendokumentasikan dan melestarikan warisan kuliner Indonesia yang beragam karena pengaruh budaya dan interaksi dengan berbagai bangsa.
Dalam buku Mustika Rasa bagian Memo 98/Kabmen, tertanggal Jakarta, 12 Desember 1960, ditandatangani Menteri Pertanian Azis Saleh, tertulis bahwa Lembaga Teknologi Makanan diberi tugas untuk menyusun buku masak (kookboek) yang lengkap. Maksud utama buku masak tersebut sebagai petunjuk bagi rakyat Indonesia di daerah mana pun mengenai bahan makanan. Adapun bahan makanan yang terdapat di daerah tertentu dapat diolah menjadi makanan lezat yang bermanfaat.
Bagian Sambutan Menteri Koordinator Pertanian dan Agraria Sadjarwo, Jakarta, 17 Agustus 1964 tertulis bahwa diterbitkannya buku masakan Indonesia ini sesuai dengan kemajuan kebudayaan bangsa. Bertema berdiri di atas kaki sendiri terutama di bidang pangan, pemerintah mengupayakan peningkatan dan perluasan untuk produksi pangan sebagai usaha swasembada beras kemudian menjadi swasembada bahan makanan.
Resep yang dikumpulkan dalam buku ini telah diuji mengenai rasa dan cara membuatnya sehingga jika diikuti dengan saksama akan menghasilkan hidangan yang bermanfaat. Para ahli masak dan pengolah makanan dengan didampingi para ahli gizi, pertanian, perikanan, peternakan, kesejahteraan keluarga, dan kimia telah dapat membuat suatu karya yang mudah dibaca dan ditiru. Banyak di antara resep-resep itu merupakan sesuatu yang baru, karena tersimpan di pelosok Tanah Air. Sekarang ia dapat dimiliki oleh khalayak dan dengan demikian buku Mustika Rasa ikut menambah rasa menghargai antara daerah dan suku.
Marvela, Bram Setiawan turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini