Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Film Satria Dewa: Gatotkaca Tayang di Bioskop, Siapa Sebenarnya Gatotkaca?

Film Satria Dewa: Gatotkaca besutan Hanung Bramantyo yang tayang di bioskop mulai Selasa ini adalah film laga konflik keturunan Pandawa dan Kurawa.

9 Juni 2022 | 16.38 WIB

Sejumlah pemeran dan kru film Satria Dewa: Gatotkaca berfoto bersama dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. Setelah tertunda lebih dari dua tahun, film Satria Dewa: Gatotkaca akhirnya siap tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 9 Juni 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Perbesar
Sejumlah pemeran dan kru film Satria Dewa: Gatotkaca berfoto bersama dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Juni 2022. Setelah tertunda lebih dari dua tahun, film Satria Dewa: Gatotkaca akhirnya siap tayang di seluruh bioskop di Indonesia pada 9 Juni 2022. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -Setelah teaser dan trailernya wara-wiri dalam beberapa pekan terakhir, akhirnya film Satria Dewa: Gatotkaca (2022) tayang di bioskop di berbagai kota.

Film Satria Dewa: Gatotkaca besutan Hanung Bramantyo ini dapat disaksikan di bioskop mulai Selasa, 7 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Film produksi pertama Satria Dewa Studio ini merupakan sinema laga Indonesia yang menghadirkan konflik antara keturunan Pandawa dan Kurawa. Karena perkara di masa lalu, dua garis keturunan ini pun tak akur.

Ada dendam tersendiri bangsa Kurawa untuk menghancurkan Pandawa. Gatotkaca diperankan oleh aktor Rizky Nazar bersama Yasmin Naper sebagai Agni.

Ada juga aktris Aghniniy Haque yang memerankan Polisi Srikandi. Aghniniy bersinar lewat film horor KKN di Desa Penari yang box office.

Sosok Sebenarnya Gatotkaca

Mengutip buku Gatotkaca Satria dari Pringgadani Penyadur oleh Lustantini Septiningsih, Gatotkaca merupakan seorang tokoh dalam wiracarita Mahabharata, putra Bimasena atau Werkodara dari keluarga Pandawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ibunya bernama Arimbi yang berasal dari bangsa rakdasa. Gatotkaca diceritakan memiliki kekuatan luar biasa. Ia dikisahkan mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap. Gatotkaca juga terkenal dengan julukan “otot kawat tulang besi”.

Di Indonesia, Gatotkaca menjadi tokoh pewayangan populer. Dalam pewayangan Jawa, misalnya, dia dikenal dengan sebutan Gatotkoco. Menurut Amaresh Datta dalam bukunya “The Encyclopaedia of Indian Literature” Volume 2.

Dalam bahasa Sanskerta, nama Ghaá¹­otkaca secara harfiah bermakna “kepala gundul seperti kendi”.

Nama ini terdiri dari dua kata, yaitu ghaá¹­aá¹ yang berarti “buli-buli” atau “kendi”, dan utkaca yang berarti “gundul”. Nama ini diberikan lantaran sewaktu lahir kepalanya gundul mirip dengan kendi.

Kisah kelahiran Gatotkaca ini diceritakan secara khusus dalam pewayangan Jawa. Gatotkaca, yang semasa bayi diberi nama Jabang Tetuka, tak dapat dipotong tali pusatnya hingga usia satu tahun. Tidak ada senjata apa pun yang mampu memutusnya. Untuk mencari petunjuk kepada dewa, demi menolong keponakannya, Arjuna adik Bima pergi bertapa. Rupanya tali pusat Gatotkaca kecil hanya dapat dipotong menggunakan senjata pusaka Kontawijaya.

Di saat yang sama, Suryatmaja atau Karna dari bangsa Kurawa, yang wajahnya mirip Arjuna, juga melakukan tapa untuk mendapatkan senjata itu.

Berikutnya : Karena mirip Batara Narada yang diutus kahyangan...


Karena mirip, Batara Narada yang diutus kahyangan untuk memberikan Kontawijaya kepada Arjuna, salah memberikannya kepada Karna. Menyadari kesalahannya, Narada kemudian menemui Arjuna. Arjuna berhasil mengejar Karna dan pertempuran terjadi.

Karna berhasil lolos membawa Kontawijaya sementara Arjuna hanya mendapatkan sarung senjata pusaka itu. Beruntung sarung Kontawijaya dapat digunakan untuk memotong tali pusat Tetuka. Sarung senjata pusaka yang terbuat dari kayu Mastaba itu musnah dan bersatu dalam perut Tetuka.

Kresna yang turut menyaksikannya peristiwa itu berpendapat kayu Mastaba akan menambah kekuatan Tetuka. Namun, Kresna juga meramalkan kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik Kontawijaya. Di kemudian hari, Gatotkaca memang pada akhirnya tewas di tangan Karna, pemegang senjata pusaka itu.

Tetuka dibawa ke kahyangan oleh Narada setelah tali pusatnya berhasil dipotong. Kala itu kahyangan tengah digempur oleh Kerajaan Trabelasuket yang dipimpin Patih Sekipu.

Sekipu diutus rajanya, Kalapracona, untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba. Tetuka kemudian dihadapkan untuk melawan Sekipu. Namun, semakin dihajar justru Tetuka semakin kuat. Karena malu, Sekipu menyerahkan Tetuka kepada Narada. Tubuh Tetuka diceburkan ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa oleh Narada.

Lantas para dewa melemparkan bermacam jenis senjata pusaka ke dalam kawah itu. Beberapa waktu kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa.

Berikutnya: Segala pusaka para dewa itu telah melebur dan...


Segala jenis pusaka para dewa itu telah melebur dan bersatu ke dalam diri Tetuka. Tetuka kemudian bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuh Patih itu dengan gigitan taringnya. Taring itu merupakan keturunan dari ibunya yang merupakan bangsa raksasa.

Kresna dan para Pandawa kemudian datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan memerintahkan berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa.

Batara Guru, raja kahyangan lalu menghadiahkan kepada Tetuka seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma. Sejak saat itu, Tetuka berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan pakaian pusaka itu, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona.

Bagi orang Bali, Gatotkaca dipuja sebagai dewa. Secara populer Gatotkaca juga digambarkan dalam karya seni dan patung.

Salah satunya Patung Satria Gatotkaca di persimpangan jalan utama Kuta di Bali. Selain itu, di Indonesia, Gatotkaca telah sering digambarkan dalam budaya populer seperti musik, permainan, komik dan gim.

Tokoh Gatotkaca diadaptasi sebagai salah satu hero asal Indonesia dalam game Mobile Legend BangBang atau MLBB. Hero ini merupakan apresiasi pihak Moonton, pengembang game tersebut, kepada para pemain MLBB di Indonesia.

Selain difilmkan, Gatotkaca juga pernah dijadikan sebagai sinetron di beberapa stasiun televisi tanah air. Di antaranya di SCTV pada Minggu, 21 Agustus hingga 13 November 2005 berjumlah 13 episode diproduksi MD Entertainment. Juga di MNCTV yang tayang pada Rabu, 17 Maret 2010 dan diproduksi Lunar Jaya Films dan MNC Pictures. Serta, di ANTV pada Sabtu, 11 Februari hingga Minggu, 2 April 2017, diproduksi Lunar Jaya Films, Verona Pictures dan ANTV Pictures.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Bocoran Awal Film Satria Dewa Gatotkaca Dirilis, Ada Selipan Animasi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus