Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seni

Grimloc Rilis Album Baru Band Lose It All dengan Warna Musik Baru

Sebelumnya, Grimloc merilis album perdana band cadas baru bernama Tibiast pada Maret lalu yang berjudul Melawan Masa dengan sebelas tembang.

17 Juli 2022 | 20.44 WIB

Album baru band Lose It All berjudul Bentala Sirna rilisan Grimloc, Juli 2022. (Anwar Siswadi)
Perbesar
Album baru band Lose It All berjudul Bentala Sirna rilisan Grimloc, Juli 2022. (Anwar Siswadi)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Bandung - Label musik Grimloc merilis album baru ketiga dari band cadas, Lose It All. Selain menggaet vokalis baru, warna musiknya pun berbeda dari kedua album sebelumnya. “Album Bentala Sirna ini bagus,” kata Herry Sutresna alias Ucok Homicide dari Grimloc, Ahad, 17 Juli 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Meluncur dengan format compact disc atau CD pada 15 Juli 2022, album itu berisi sepuluh tembang. Durasinya hampir 40 menit dengan lirik lagu berbahasa Inggris dan Indonesia. Band rock cadas yang dibentuk pada 2008 itu kini beranggotakan Anggara sebagai vokalis, duet gitaris Indrawan dan Lucky, basis Rengga, dan drummer Azi sekaligus sampling dan perkusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Corak musik Lose It All yang biasanya hardcore punk, kini terasa sebagai groove metal. Teknik vokal Anggara ikut mengubah penampilan band itu misalnya pada lagu Swarm of Apathetic, Surup Dasamuka, Cataclysm, Before the Fall, atau Bentala Sirna yang menjadi judul album. Dari keterangan tertulis Grimloc, konsep album ini terhitung matang dengan penulisan lagu yang baik, paling berat, dan menarik.

Band Lose It All merilis album ketiga dengan vokalis baru. (Istimewa)

Adapun narasinya mengusung tentang hilangnya harapan pada kemanusiaan. Persoalan itu berkelindan dengan badai industri global, peleburan barat-timur, kontrol sistematik negara, kehancuran relasi intim individu dan komunal, juga nilai tradisi yang dimaknakan ulang oleh pasar dan sistem ekonomi. Debut album Lose It All yaitu New Beginning dirilis pada 2015, kemudian album kedua yang berjudul Contentious pada 2017. 

Sebelumnya, Grimloc merilis album perdana band cadas baru bernama Tibiast pada Maret lalu yang berjudul Melawan Masa dengan sebelas tembang. Lalu pada akhir Mei merilis album baru kelompok Flukeminimix yang berjudul The Unsound of Partial Edges. Berdurasi hampir satu jam, album berisi tujuh lagu itu menyuguhkan musik bercorak rock tanpa vokal. 

Kemudian pada Juni lalu, Grimloc merilis album band Kidsway yang berjudul Hardcore Pagebluk. Personel kelompok itu berasal dari bekas pemain band Balcony, Take A Stand, dan Asia Minor. Mereka mengusung aliran hardcore punk sejak dibentuk pada 2018. Album yang berisi sepuluh lagu itu di antaranya juga memainkan lagu Bandung Hardcore karya band Full of Hate.

ANWAR SISWADI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus