Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Guillermo del Toro adalah seorang sutradara bertangan dingin asal Meksiko. Baru-baru ini, ia mengonfirmasi bahwa dirinya hampir menjadi sutradara untuk sebuah film Star Wars yang berpusat pada salah satu karakter ikonik saga tersebut, Jabba the Hutt.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun proyek ini tidak pernah terealisasi, rencana tersebut menunjukkan betapa beragamnya bakat dan visi del Toro dalam perfilman.
Profil Guillermo del Toro
Guillermo del Toro lahir pada 9 Oktober 1964 di Guadalajara, Jalisco, Meksiko. Dibesarkan oleh neneknya yang beragama Katolik, del Toro mengembangkan minat dalam pembuatan film sejak masa remaja. Ia mempelajari seni rias dan efek khusus dari legenda makeup Dick Smith dan mulai membuat film pendeknya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari IMDB, pada usia 21 tahun, del Toro menjadi produser eksekutif untuk film pertamanya, "Dona Herlinda and Her Son" pada tahun 1985.
Selama hampir 10 tahun, del Toro bekerja sebagai supervisor rias dan mendirikan perusahaannya sendiri, Necropia, pada awal 1980-an. Selain itu, ia juga memproduksi dan menyutradarai program televisi Meksiko pada saat itu dan mengajar bidang film.
Karier Sinematografi
Guillermo del Toro mendapatkan kesempatan besar pertamanya ketika film Cronos (1992) meraih sembilan Penghargaan Ariel di Meksiko yang hampir setara dengan Piala Oscar dan memenangkan International Critics Week Prize di Festival Film Cannes. Setelah sukses ini, del Toro membuat film Hollywood pertamanya, Mimic (1997), yang dibintangi oleh Mira Sorvino.
Meskipun mengalami pengalaman buruk saat bekerja dengan sebuah studio Hollywood yang menuntut dalam produksi Mimic (1997), del Toro kembali ke Meksiko dan mendirikan perusahaannya sendiri, The Tequila Gang.
Selanjutnya, del Toro membuat The Devil's Backbone (2001), sebuah kisah hantu dalam konteks Perang Saudara Spanyol. Film ini mendapat pujian dari penonton dan penggemarnya. Sejak saat itu, del Toro memutuskan untuk memberi Hollywood kesempatan lagi.
Pada 2002, ia menyutradarai sekuel vampir Blade II (2002) yang dibintangi oleh Wesley Snipes. Kemudian, del Toro mengarahkan film berdasarkan komik lainnya, Hellboy (2004), yang dibintangi oleh salah satu aktor favoritnya, Ron Perlman.
Film Karya Guillermo del Toro
Dalam karier perfilman Guillermo del Toro, ia telah menciptakan berbagai jenis film, mulai dari kisah fantasi gelap berbahasa Spanyol seperti El espinazo del diablo (2001) dan El laberinto del fauno (2006), hingga film aksi Amerika seperti Blade II (2002), Hellboy (2004), Hellboy II: The Golden Army (2008), Pacific Rim (2013), dan Crimson Peak (2015).
Selain sutradara, menurut Britannica, del Toro juga dikenal sebagai seorang produser yang produktif. Beberapa karyanya yang memperoleh pujian meliputi The Orphanage (2007), Los ojos de Julia (2010), Biutiful (2010), Kung Fu Panda 2 (2011), Puss in Boots (2011), dan Mama (2013).
Del Toro awalnya dipilih oleh Peter Jackson untuk menyutradarai film "The Hobbit," meskipun ia kemudian keluar dari proyek tersebut karena masalah produksi. Namun, ia masih diakui sebagai co-penulis berkat kontribusinya pada naskah.
Guillermo del Toro adalah seorang sineas yang telah memperkaya dunia perfilman dengan karya-karya yang unik dan beragam. Dengan kecintaannya pada horor, fantasi, dan makhluk-makhluk aneh, ia terus menginspirasi para sineas dan penonton di seluruh dunia.