Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Etti RS mengumumkan para pemenang Hadiah Sastra Rancage secara daring, Selasa, 31 Januari 2023. Berdasarkan hasil keputusan dewan juri, ditetapkan lima orang sastrawan daerah yang berhak mendapat hadiah. “Tahun ini hanya ada lima daerah yang memenuhi kriteria, yaitu sastra Sunda, Jawa, Bali, Batak, dan Lampung,” katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hadiah Sastra Rancage diberikan setiap tahun kepada penulis yang menerbitkan buku sastra dalam bahasa daerah dan terbit pada tahun sebelumnya. Buku yang dinilai mencakup puisi dan prosa seperti cerita pendek, novel, sajak, geguritan, dan sebagainya. Penghargaan oleh Yayasan Kebudayaan Rancage itu diberikan setiap tahun tanpa henti selama 35 tahun belakangan ini.
Pemenang Hadiah Sastra Rancage 2023
Pemenang Hadiah Sastra Rancage 2023 untuk karya sastra Sunda yaitu Hadi AKS lewat karya kumpulan cerita pendek berjuduk Surat ti Palmira. Adapun pada sastra Jawa, pemenangnya Narko Sodrun Budiman yang membuat buku kumpulan cerita pendek juga dengan judul Suro Agul-Agul.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemenang dari Bali yaitu kitab puisi berjudul Kali Sengara (Masa Anomali) karya I Wayan Dibia. Sementara hadiah untuk sastra Batak diraih Saut Poltak Tambunan dengan bukunya yang berjudul Boan Ahu Mulak (Bawalah Aku Pulang). Dari Lampung, juaranya buku antologi puisi berjudul Singkapan karya Zabidi Yakub.
Pada penghargaan 2023 menurut Etti, panitia tidak memberikan hadiah untuk sastra Banjar dan Madura. “Karena jumlah buku yang terbit dalam kedua bahasa tersebut dinilai tidak memenuhi persyaratan Hadiah Sastra Rancage,” katanya.
Para pemenang Hadiah Sastra Rancage akan mendapatkan penghargaan berupa piagam dan uang tunai sebesar Rp 7,5 juta. Acara penyerahan hadiah akan dilaksanakan pada 29 Juli 2023. Adapun tempatnya akan akan diumumkan kemudian.
Penghargaan tahunan yang menjadi salah satu amanat mendiang Ajip Rosidi itu dirintis sejak 1989. Tujuannya untuk memajukan kebudayaan daerah dan Nusantara. Pengurus Yayasan Kebudayaan Rancage telah menyerahkan sepenuhnya kepada para juri untuk menilai dan memutuskan pemenang sesuai dengan pertimbangan dan kriteria kesasteraan serta kebahasaan.
Para jurinya yaitu Hawe Setiawan dan Tedi Muhtadin untuk sastra Sunda, Sri Widati Pradopo dan Dhanu Priyo Prabowo (Sastra Jawa), I Nyoman Darma Putra (Sastra Bali), Farida Aryani, (Sastra Lampung), Rita Sihite (Sastra Batak), Hairus Salim (Sastra Banjar), dan D. Zawawi Imron (Sastra Madura).
ANWAR SISWADI
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.