Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film animasi dari Disney dan Pixar, Inside Out 2 akan tayang di bioskop Indonesia mulai Jumat, 14 Juni 2024. Penonton akan kembali dibawa masuk ke dalam benak Riley yang beranjak dewasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kehidupan Riley perlahan berubah karena hal tak terduga yang terjadi, yaitu datangnya emosi-emosi baru. Joy, Sadness, Anger, Fear, dan Disgust, yang telah lama menjalankan operasinya dengan sukses, harus menghadapi kehadiran emosi-emosi baru seperti Anxiety, Envy, Embarrassment, dan Ennui.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Saat beranjak remaja, emosi pun menjadi semakin kompleks seakan-akan terjadi sebuah renovasi besar di dalam otak kita. Hadirnya emosi-emosi baru dalam benak Riley akan mengubah kehidupan sang remaja dan juga mempengaruhi emosi-emosi yang telah ada sebelumnya," kata Produser Mark Nielsen dalam siaran pers pada Kamis, 6 Juni 2024.
4 Emosi Baru di Inside Out 2
Film Inside Out 2. Foto: Disney/Pixar
1. Anxiety
Anxiety akan diperankan oleh Maya Hawke. Penuh dengan energi yang tegang, Anxiety dengan antusias memastikan Riley siap menghadapi segala kemungkinan negatif. Dia ingin melindungi anak yang beranjak remaja dari bahaya yang tidak bisa dia lihat. Anxiety bertekad memastikan Riley bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman baru di sekolah menengah, bagaimanapun caranya.
Dilengkapi dengan rencana yang cermat untuk memastikan Riley tidak pernah membuat kesalahan, Anxiety berpikir sepuluh langkah ke depan dan tidak ragu membagikan skenario terburuk. Namun, di balik itu semua, Anxiety tahu dia sulit dihadapi, tetapi ia merasa dengan mendorong Riley menjadi lebih sempurna berarti ia sudah lebih dekat dengan tujuannya. Kecemasan akan memainkan peran besar dalam kehidupan sosial Riley.
2. Ennui
Adèle Exarchopoulos mengisi suara untuk Ennui. Dia adalah salah satu emosi baru yang sangat tidak peduli. Bosan dan lesu dengan kebiasaan menggulung mata yang terlatih, Ennui menambahkan sifat apatis remaja yang sempurna ke kepribadian Riley. Menariknya, dia bahkan tidak perlu bangun dari sofa, Ennui bisa mengoperasikan konsol dari jarak jauh menggunakan aplikasi di ponselnya.
Menurut pengawas cerita John Hoffman, Ennui akan terasa sangat familiar. "Ini adalah perasaan setiap remaja yang tidak peduli atau tidak ingin menghadapi sesuatu," katanya. "Saya bisa mengaitkannya ketika saya masih remaja. Ennui memiliki postur seperti mie yang layu dan dia sangat bergantung pada teknologinya."
Meskipun Ennui terlihat tidak peduli, dia ada di sana untuk membantu Riley dengan menyediakan mekanisme perlindungan yang memungkinkan Riley beralih dari drama tinggi ke tidak ada drama sama sekali. Dalam film Inside Out 2 Ennui akan berfungsi penting dalam menciptakan jarak antara Riley dan orang tuanya.
3. Envy
Dia mungkin kecil, tetapi dia tahu apa yang diinginkan. Envy selalu iri dengan segala sesuatu yang dimiliki orang lain. Khayalan dan ketertarikan Envy pada hal-hal terbaru dan paling keren membuat rindu akan apa yang tidak dimiliki Riley. Envy mewakili perasaan “I wish” yang sangat lumrah pada remaja.
Envy yang berpostur kecil, selalu berharap dia setinggi orang lain. Para pembuat film juga turut berkonsultasi untuk membawa karakter Envy kedalam film ini dengan ahli psikologi seperti Dr. Dacher Keltner, seorang profesor di Berkeley, yang juga merupakan psikolog dan penulis.
4. Embarrassment
Paul Walter Hauser mengisi suara Embarrassment. Malu dan sangat pendiam, Embarrassment tidak berkutik kala terjebak dalam kecanggungan sosial. Ia seringkali menggunakan hoodie-nya sebagai tempat persembunyian. Dia benar-benar hidup ketika hubungannya dengan Sadness berkembang. Sadness memahami Embarrassment, dan terjadi sebuah ikatan di sana. Embarrassment adalah karakter yang sangat sensitif dan agak terasing seperti Sadness dalam film pertama.