Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penulis Agus M. Irkham ditunjuk langsung untuk menulis biografi oleh pianis dan legenda musik klasik Indonesia, Iravati M. Sudiarso. Agus memetakan sosok mendiang Iravati dalam empat aspek, yaitu pendidik, seniman, ibu dan istri, dan aktivis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih dari enam dekade Iravati Mangunkusumo Sudiarso (1937-2023) mengasah perkembangan musik klasik di Indonesia, terutama piano. Ia hadir tidak saja sebagai pianis tapi juga pendidik dan seorang aktivis. Oleh karena itu, tak heran jika Iravati dikenal oleh orang-orang melalui karya yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Perkenalan Iravati M. Sudiarso dengan Agus M. Irkham
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkenalan Agus dengan Iravati bermula pada 2015. “Saya sedang menulis buku biografi Dr. Vidyapati Mangunkusumo, adik bungsu Bu Iravati. Bu Iravati salah satu narasumber lingkup keluarga tentunya. Sewaktu sore saya ke YPM (Yayasan Pendidikan Musik) dan ketemu beliau wawancara, secara spontan ibu bilang, ‘Saya tuh ada yang mau nulis tentang saya, tapi enggak tahu ke mana sekarang. Kayaknya kamu deh nanti yang harus nulis tentang saya,’” ucap Agus dalam pertemuan di Steinway Gallery pada Sabtu, 4 November 2023.
Agus M. Irkham dalam konferensi peluncuran buku “Iravati M. Sudiarso: Empu Pianis Indonesia” di Jakarta, Sabtu, 4 November 2023. Foto: TEMPO/Gabriella Keziafanya Binowo.
Saat itu, karena memang fokus Agus adalah menulis biografi Vidyapati, pembicaraan dengan Iravati itu pun terendapkan. Namun, mereka kembali bertemu pada 2017 saat peluncuran buku sang adik tersebut.
“Beliau memberikan selamat kepada saya dan sekali lagi mengatakan, ‘Kayaknya memang kamu deh yang nanti harus menulis buku saya.’ Akhirnya (tahun) 2019 akhir saya baru bisa bertemu langsung dengan Bu Ira dan Mbak Dita (anak sulung Iravati) untuk mulai tanda tangan kontrak menuliskan biografi dia,” katanya.
Buku Iravati M Sudiarso: Empu Pianis Indonesia
Buku berjudul Iravati M Sudiarso: Empu Pianis Indonesia ini berisikan 230 halaman. Agus menggunakan pendekatan kronologi yang menceritakan bagaimana relasi di keluarga Iravati memengaruhi caranya menghadapi lingkungan, serta pendekatan substansi dengan pemetakan sudut pandang Iravati dalam empat sisi, yaitu sebagai pendidik, seniman, ibu dan istri, serta sebagai aktivis.
Sampul buku Iravati M. Sudiarso: Empu Pianis Indonesia. Dok. Istimewa
Ketika buku sudah selesai ditulis pada Januari 2023, di bulan yang sama, tepatnya pada 18 Januari, Iravati meninggal. Seorang mantan murid sekaligus pemusik ternama, Franki Raden datang saat pemakamannya dan menangis hebat.
“Pak Franki Raden, salah satu mahasiswa IKJ tahun 70-an, menasbihkan dirinya sebagai anak Ibu Ira. Dia sangat kehilangan. Mbak Aisyah (anak bungsu Iravati) bicara dengan saya, ‘Kayaknya kita mesti minta Mas Franki Raden untuk nulis prolog. Jadi prolog ini berdasarkan intuisi,” ungkap Agus memperagakan ide mereka saat itu.
Kehadiran Franki Raden dalam prolog banyak memperkaya hal-hal bersifat politik pada masa 70-an itu, termasuk ketika Iravati terlibat aktif mengembangkan kebudayaan Indonesia melalui kiprah di Dewan Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Institut Kesenian Jakarta, dan Akademi Jakarta. Dengan begitu, naskah ini mengalami pertumbuhan dari segi alur cerita dan sangat diperkaya.
Iravati M Sudiarso: Empu Pianis Indonesia telah diterbitkan secara resmi pada Sabtu, 4 November 2023 yang ditulis oleh Agus M. Irkham dan disunting oleh musikolog Aditya Setiadi.
GABRIELLA KEZIAFANYA BINOWO