Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Joko Anwar mengatakan, film bergenre horor masih menjadi primadona di kalangan masyarakat luas, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka. Menurut Joko, film horor laris di pasaran karena keberagaman yang dimiliki Indonesia, yakni suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Hal ini menurut dia, membuat Indonesia memiliki sisi horor yang spesial.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Indonesian sangat beragam sekali, suku bangsanya ada ratusan, setiap mereka melahirkan folklor mereka tersendiri, mitologi, urban legend dan sebagainya. Sehingga mempunyai perpustakaan horor yang sangat besar sekali," kata Joko Anwar dalam konferensi pers dan gala premiere film Siksa Kubur di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu malam, 3 April 2024.
Folk Culture Horor di Indonesia Harus dilestarikan
Pembesut film Pengabdi Setan itu mengatakan, dengan banyaknya keberagaman itulah, Indonesia mempunyai folk culture horor yang bisa dimanfaatkan. Seperti Korea, yang mempunyai pasar besar untuk K-Pop, K-Drama dan lainnya untuk menjaga folk culture mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita ingin Indonesia juga ada asesmen, yang paling besar itu adalah perpustakaan horor, karena karakter dan cerita horor kita itu banyak sekali," katanya.
Jika folk culture horor adalah sesuatu yang penting, maka kata Joko, produser dan sutradara yang meramu konsep perfilman di Indonesia bisa membuat film ini menjadi segar agar bisa ditonton oleh masyarakat. "Karena kalau tidak, maka akan ditinggalkan oleh audiens film horor kita ini, yang harus kita hargai ini dan menjadi aset berharga negara Indonesia yang memiliki ekonomi kreatif yang sangat besar," kata Jokan.
Harapan Joko Anwar Soal Film Siksa Kubur
Menyeret film terbarunya, Siksa Kubur yang dimainkan oleh Reza Rahadian dan Faradina Mukti dengan durasi 1 jam 57 menit itu menjadi sesuatu film horor yang berbeda dari yang lain. "Kita menawarkan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada. Jadi kita akan menawarkan sesuatu yang lebih. Dari segi cerita, kita ingin saat orang menonton Siksa Kubur ada kebaharuan di sini," katanya.