Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teroka

Joko Anwar Ungkap 4 Jenis Makhluk di Nightmares and Daydreams, Agarthan hingga Antibodi

Joko Anwar menciptakan kisah tentang sebuah dunia bernama Agartha, dihuni oleh makhluk yang disebut Agarthan dalam serial Nightmares and Daydreams.

17 Juni 2024 | 11.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Joko Anwar mengungkapkan empat jenis makhluk yang ada di serial Nightmares and Daydreams. Mereka adalah manusia biasa, Antibodi, Agartha, dan Supreme Being.

"Dalam serial ini terdapat empat jenis makhluk: manusia biasa; Antibodi atau manusia yang sudah berhasil berevolusi kemudian direkrut jadi pembela Bumi; Agarthan, makhluk dari perut Bumi yang mencoba menguasai dunia kita; dan Supreme Being," ungkap Joko Anwar dalam catatan produksi yang dirilis Netflix.

Serial ini mengenalkan genre baru di Indonesia, science-fiction supernatural, dan menggabungkan elemen-elemen fantasi dengan isu-isu penting di dunia nyata. Semesta baru ini dipandu tokoh-tokoh kunci yang diperankan Ario Bayu, Fachri Albar, Marissa Anita, Lukman Sardi, Nirina Zubir, Yoga Pratama, Sita Nursanti, dan Asmara Abigail.

Awalnya penonton akan mengira para karakter utama adalah orang-orang biasa, namun kejadian-kejadian aneh yang terjadi pada mereka justru menguak misteri besar tentang Hollow Earth, Agartha, dan Antibodi.

Ide Joko Anwar Hadirkan Dunia Agartha di Nightmares and Daydreams



Rasa penasaran tentang teori Bumi Berongga (Hollow Earth), bahwa ada dunia lain berisi peradaban yang amat maju di bawah dunia yang kita pijak, membawa sutradara, produser, dan penulis naskah Joko Anwar menciptakan Nightmares and Daydreams.

Alih-alih mengeksplorasi cerita-cerita alien dari luar angkasa, Joko justru tertarik dengan mereka yang muncul dari perut Bumi. Dari sanalah ia menciptakan kisah tentang sebuah dunia bernama Agartha, dihuni oleh makhluk yang disebut sebagai Agarthan. Peradaban dengan teknologi canggih tersebut dari waktu ke waktu berkelana ke permukaan Bumi demi menunaikan kepentingan sakral mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Tia Hasibuan selaku produser dan penulis, proses penulisan serta riset tentang dunia Agartha tidaklah sulit. “Semuanya berawal dari Abang (Joko Anwar). Kami diberikan beberapa rujukan bacaan tentang Agartha, lalu menggodok karakter dan cerita yang dipilih bareng-bareng,” ungkap Tia.

7 Episode Joko Anwar's Nightmares and Daydreams Saling Berkaitan

Joko Anwar's Nightmares and Daydreams terdiri dari tujuh episode yang dikemas dalam format menyerupai antologi. Setiap episode bisa berdiri sendiri, namun masing-masing pada akhirnya akan berkaitan dan saling mengisi. Tiap episodenya akan mengungkap misteri dan benang merah seluruh episode akan menghadirkan kejutan besar di ujung serial.

Dipicu peristiwa-peristiwa aneh yang terjadi sejak 1985 hingga 2024, sekumpulan orang biasa berjuang menyelamatkan dunia dari ancaman yang sedang mengintai umat manusia. Ada sopir taksi yang mencoba menyelamatkan ibunya dari panti jompo misterius, seorang adik mencari kakaknya yang hilang secara misterius setelah melamar kerja, atau seorang pelukis poster film yang terjebak di bioskop aneh.

Joko Anwar's Nightmares and Daydreams tayang di Netflix mulai Jumat, 14 Juni 2024. Joko Anwar juga menggandeng tiga sutradara lainnya untuk terlibat dalam penggarakan serial ini. Mereka adalah Randolph Zaini, Ray Pakpahan, Tommy Dewo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus