Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Kemah Terlarang Kesurupan Massal: dari Utas Horor Jadi Novel Sampai Film

Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal diangkat dari kisah nyata pada 2016 yang viral di media sosial dan kemudian dituangkan dalam novel horor.

3 Oktober 2024 | 16.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal diangkat dari kisah nyata yang dialami oleh para siswa SMA di Yogyakarta pada 2016. Sebelum menjadi film, cerita ini lebih dulu viral setelah Wakhid Nurrokhim menyebarkannya di media sosial dan kemudian ia kemas dalam format novel.

Wakhid Nurrokhim memang sangat tertarik menulis cerita horor. Namanya semakin dikenal ketika diundang menjadi tamu podcast Raditya Dika pada 2021. Tidak lama setelah itu, ia bertemu dengan Miko (bukan nama asli), mantan Ketua Dewan Ambalan, yang menceritakan tragedi kesurupan massal di Yogyakarta saat berkemah di hutan dengan teman-teman satu sekolahnya. Lokasi perkemahan dan nama sekolah sengaja dirahasiakan.

Utas Horor 'Tragedi Perkemahan Jogja Tahun 2016'



Setelah mendengar cerita dari Miko, Wakhid tidak langsung percaya begitu saja karena menurutnya tak masuk akal. Namun, rasa percaya Wakhid mulai muncul ketika ia menemukan sebuah portal media yang memberitakan kejadian kesurupan massal seperti cerita Miko. Ditambah lagi Miko memberikan petunjuk kepada Wakhid untuk semakin meyakinkannya.

"Dari beritanya ada, orangnya ada, ada dokumentasi, kan menarik menurut saya," kata Wakhid kepada Tempo pada Rabu, 25 September 2024. Wakhid juga sampai datang ke lokasi perkemahan yang menjadi lokasi kesurupan massal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Fatih Unru (kanan), Azela Putri, dan Wakhid Nurrokhim saat Media Visit Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal di Kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, Rabu, 25 September 2024. TEMPO/Ilham Balindra

Akhirnya, Wakhid mulai menelusuri cerita ini dan menjadikannya sebuah utas di Twitter yang diberi judul Tragedi Perkemahan Jogja Tahun 2016. Ada sekitar enam sampai sembilan orang yang menjadi narasumbernya. Mereka menceritakan apa yang dialami saat perkemahan sekolah tersebut.

"Agak sedikit menantang menemukan cerita ini karena dari Miko kemudian ketemu si A, diajak lagi ketemu si B, si C, si D, mengumpulkan kepingan puzzle hingga akhirnya menjadi cerita yang utuh. Dari setiap narasumber ini, sebenarnya mereka merujuk kepada satu orang yang aku kasih nama Rini. Dia seorang peserta dan menjadi korban di sini," ungkap Wakhid.

Rini merupakan salah satu peserta kemah yang sempat mengalami kesurupan. Meski sudah pulang ke rumah, ia masih dirasuki oleh sosok gaib yang membuatnya tidak bisa hidup normal hingga kini.

Novel Kemah Terlarang



Cerita semakin berlanjut setelah utas tersebut viral karena beberapa orang mulai menghubungi Wakhid dan menceritakan kejadian kesurupan massal tersebut dari sudut pandang mereka masing-masing. Wakhid menjadikannya menjadi sebuah novel dengan judul Kemah Terlarang yang diterbitkan pada 15 Februari 2024.

Namun, rupanya cerita yang dituangkan dalam novel Kemah Terlarang baru sebagian kecil dari kisah aslinya. "Sebenarnya ceritanya belum 100 persen, cerita di novel Kemah Terlarang hanya 1 per 3 dari kejadian full-nya. Keluarga Rini cerita 'apa yang diceritakan Miko cuma berapa persen'," kata Wakhid.

Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal. Dok. Rapi Films

Wakhid kemudian diajak oleh penerbit novelnya untuk ke kantor Rapi Films, salah satu rumah produksi Indonesia yang sudah banyak memproduksi film horor, seperti Sundel Bolong (1981), Ratu Ilmu Hitam (2019), Pengabdi Setan (2017), dan Pengabdi Setan 2: Communion (2022). Ia lalu menceritakan kepada Sunil G. Samtani mengenai cerita Kemah Terlarang.

Sunil tertarik dan akhirnya menjadi produser eksekutif dari film Kemah Terlarang Kesurupan Massal. Untuk menggarap film ini, ia menggandeng Ginanti Rona alias Gita sebagai sutradara. Gita dan Wakhid saling berdiskusi untuk meramu cerita ini menjadi sebuah film horor.

"Aku pengen orang-orang Indonesia tidak hanya ditakuti, tapi dia bisa mendapatkan pengalaman yang lebih dalam arti mereka mendapat sajian dari atmosfernya, tanpa melihat dia merasa takut. Itu yang menurutku akan menjadi horor yang segar," kata Wakhid.

Film Kemah Terlarang Kesurupan Massal akan tayang di bioskop pada Kamis, 10 Oktober 2024. Film ini dibintangi oleh Callista Arum, Nayla Purnama, Fatih Unru, Iqbal Sulaiman, Derby Romero, Zenia Zein, Azela Putri, Callista Mercy, Nihna Fitria, Landung Simatupang, dan Dimas Juju.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus