Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Smurf pertama kali muncul pada 1958 dalam alur cerita La Flûte à six trous (Seruling Berenam Lubang). Dikutip dari nekoplz.com, edisi Spirou berikutnya akan menampilkan penampilan sampul pertama para Smurf, termasuk Papa Smurf yang membawa kapak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari The Brussels Times, komik petualangan Smurf saat ini telah terjual sebanyak lebih dari 50 juta kopi. Menjadi katalis bagi ribuan produk sampingan yang dijual, termasuk patung-patung bermerek, serial TV, film layar, taman hiburan, dan masih banyak lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kilas Balik Penciptaan Smurf
Menurut The Brussels Times, Smurf diciptakan oleh Peyo dan pertama kali muncul pada tahun 1950-an dalam sebuah majalah komik Prancis/Belgia bernama Spirou. Sebagian besar penampilan Smurf saat ini sama seperti saat pertama mereka muncul.
Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Peyo kehilangan ayahnya saat ia baru berusia delapan tahun. Hidupnya sulit, terutama selama pendudukan Jerman di masa perang. Menghadapi situasi keuangan keluarga yang semakin memburuk, Peyo berhenti sekolah pada usia 15 tahun untuk mencari pekerjaan.
Ia memulai kariernya sebagai operator proyeksi film sebelum pindah ke studio animasi. Studio itu tutup, tetapi Peyo telah menemukan tempatnya. Apa yang disebut 'seni kesembilan' meledak pada periode pascaperang dan komik strip awalnya muncul di surat kabar Le Soir dan La Dernière Heure yang berbasis di Brussels.
Pada tahun 1952, Peyo bergabung dengan Spirou, salah satu komik paling populer di Belgia, dan meluncurkan seri yang sukses berjudul Johan et Pirlouit (Johan dan Peewit), yang berlatar Abad Pertengahan.
Dikutip dari smurf.com, para Smurf pertama kali muncul dalam petualangan Johan et Pirlouit kesembilan, yang awalnya berjudul La Flûte à six trous (Seruling dengan Enam Lubang), yang diterbitkan pada 23 Oktober 1958. Kemudian namanya diubah menjadi La Flûte à six Schtroumpfs (Para Smurf dan Seruling Ajaib).
Hingga hari ini, setiap cerita Smurf ditulis dalam bahasa Prancis sebelum diterjemahkan. “Bahasa Prancis selalu menjadi bahasa utama studio, jadi kami mulai dengan Les Schtroumpfs,” kata Glorieux seperti dikutip dari The Brussels Times.
Kisah Smurf independen pertama, Les Schtroumpfs noirs (The Black Smurfs) yang kemudian diberi judul ulang di AS untuk menghindari nuansa rasial. Warna biru khas Smurf merupakan ide dari istri Peyo, Janine, yang lebih dikenal sebagai Nine, yang bekerja bersamanya sebagai pewarna. Ia menolak warna merah muda, cokelat, dan kuning karena warna-warna tersebut terlalu mirip dengan warna kulit manusia. Ia juga menolak warna hijau karena Smurf akan terlihat di antara tumbuhan di sekitar desa hutan mereka. Jadi, warnanya harus biru.
Kesuksesan Smurf membuat Peyo membuka satudio pertamanya di Uccle pada 1964. Peyo terus memproduksi petualangan Johan et Pirlouit bersama para Smurf dan meluncurkan karakter baru, Benoît Brisefer, karakter favoritnya, tentang seorang anak laki-laki yang sangat kuat.
Peyo berkolaborasi erat dengan Yvan Delporte, pemimpin redaksi Spirou, dalam penulisan naskah dan melatih seniman Alain Maury, Jeroen De Coninck, dan Pascal Garray untuk memastikan keberlangsungan karyanya. Mereka kemudian digantikan oleh generasi ilustrator baru, termasuk Alain Peral, Miguel Díaz Vizoso, dan Laurent Cagniat, yang semuanya masih bekerja di studio tersebut.
SMURF.COM | NEKOPLZ
Pilihan editor: Mengenal Peyo, Kartunis Ternama Pencipta Karakter Ikonik The Smurfs