Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Serial Teluh Darah rilis sejak Februari lalu dengan jalan cerita yang menyimpan misteri dan terus memberikan teror lewat adegan mistis dan mencekam. Dalam setiap episode terbaru di setiap minggunya, penonton diajak untuk menebak siapa dalang di balik teror yang dialami oleh keluarga Wulan (Mikha Tambayong) dan Esa (Deva Mahenra).
Memasuki episode terakhir, konflik yang dihadirkan semakin terasa menegangkan. Namun, di balik cerita mistis dan horor yang disajikan, banyak fakta menarik yang terjadi selama proses syuting yang diungkapkan oleh sang sutradara, Kimo Stamboel, mulai tentang proses latihan para pemain, suasana syuting yang menyenangkan, dan berbagai kesulitan yang dialami.
Fakta Menarik di Balik Pembuatan Serial Teluh Darah
1. Syuting dengan belatung asli
Serial ini sering memunculkan belatung di berbagai adegan sebagai salah satu bentuk teror teluh. Ternyata sutradara juga menggunakan belatung asli saat syuting bersama para pemain. “Para pemain seperti Mikha, Deva, dan lain-lain, berani syuting dengan belatung asli. Mereka santai dan mau akting dengan melihat langsung hewannya," kata Kimo Stamboel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan muncul belatung di makanan dalam serial Teluh Darah. Dok. Disney+ Hotstar
2. Melibatkan spiritual consultant untuk hadirkan teror yang nyata
Kimo Stamboel bekerja sama dengan spiritual consultant untuk menceritakan teror teluh yang kerap terjadi di kehidupan nyata, sehingga serial ini memang menyajikan kisah horor yang memang pernah terjadi. “Spiritual consultant tersebut menceritakan pengalamannya terkait teluh, apa saja yang terjadi, dan bagaimana proses teluh menyerang orang lain. Semua itu kita tuangkan dalam penulisan skrip,” ungkap Kimo Stamboel.
3. Pemain lakukan latihan khusus fisik dan bahasa Osing
Banyak adegan fisik yang cukup keras, para pemain seperti Mikha Tambayong, Deva Mahenra, dan Justin Adiwinata lakukan latihan khusus untuk membawakan adegan-adegan fisik. Selain itu, Kimo Stamboel juga mengungkapkan bahwa para pemain juga lakukan latihan khusus berdialog dengan bahasa Osing, untuk menguatkan sisi otentik saat memerankan adegan masa lalu yang berlatar di Banyuwangi tahun 1998.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adegan muntah darah yang mencurigakan dalam serial Teluh Darah. Dok. Disney+ Hotstar
4. Bawakan cerita horor dan teluh, namun suasana syuting selalu terasa menyenangkan
Cerita yang ditampilkan dalam Teluh Darah membuat serial ini terkesan menakutkan, berat, dan sangat serius. Padahal, Kimo Stamboel mengaku suasana syuting justru terkesan menyenangkan, seru, dan banyak canda tawa di lokasi syuting. Namun, ketika syuting mulai, baik pemain dan kru bisa langsung kembali serius dan fokus pada peran masing-masing.
5. Adegan terfavorit dan tersulit menurut Kimo Stamboel
Sutradara ungkap adegan terfavorit dan tersulit dalam serial berjumlah 10 episode ini. Ia menjelaskan, “Adegan favorit bagi saya itu saat adegan keluarga Wulan makan malam bersama, karena bisa menampilkan kehangatan keluarga dengan indah dan natural. Sedangkan untuk yang tersulit itu saat adegan di jembatan kecil. Kita harus syuting pada tengah malam sebelum matahari terbit, dengan berbagai properti dan equipment berat yang kita bawa untuk keperluan syuting, dan jembatannya juga sangat kecil jadi selama syuting bawaannya khawatir terus. Tapi untungnya tetap lancar semuanya.”
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.