Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film

Komentar Penonton Film Sri Asih: Plot Kurang Memuaskan, tapi Tetap Seru Ditonton

Film Sri Asih dinilai lebih baik dari Gundala khususnya untuk efek visual dan adegan laga, meski alur cerita kurang memuaskan penonton.

18 November 2022 | 22.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pevita Pearce sebagai Sri Asih. Dok. Screenplay Bumilangit

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Film Sri Asih mendapat berbagai komentar dari para penonton di media sosial. Banyak warganet yang menuliskan ulasan atau review mengenai film yang dibintangi Pevita Pearce ini.

Sebagian dari mereka ada yang menilai kalau alur cerita yang dihadirkan dalam film karya sutradara Upi ini kurang memuaskan. Mereka membandingkannya dengan film pertama dari Bumilangit Cinematic Universe, yaitu Gundala (2019) garapan Joko Anwar. Diakui kalau Sri Asih memang lebih baik dari Gundala, terutama soal efek visual dan adegan laga. Penonton juga tetap merekomendasikan Sri Asih dan mengatakan film ini tetap seru untuk disaksikan di bioskop.

Berikut beberapa komentar netizen di Twitter sejak Sri Asih tayang di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis, 17 November 2022.

"Menurut gua CGI dan visual udah bagus banget, apalagi dengan budget yang realtif kecil dibanding film superhero hollywood. Tapi secara plot masih ada banyak plothole dan transisi antar scene kurang smooth. Scriptnya juga mungkin agak garing," tulis @IzzyCro***.

"Singkatnya, meskipun plot masih ada yang kurang tapi tetap seru untuk ditonton. Fight scene gak kaku dan rapih, VFX dan SFX sudah ada peningkatan. Dan yang paling saya suka adalah pas nyeritain tentang mitologi, singkat dan jelas," tulis @difor***.

"Menuruku dari alur ceritanya berantakan, banyak plotholenya. Beberapa akting dan dialognya cringe. Tapi, fighting scenenya jauh lebih bagus dari Gundala. Final battlenya boleh lah. 3/5," tulis @tiaar***.

"Tidak sempurna, tapi masih layak ditonton. Sepanjang film banyak kejutannya. Ada selipan humornya. Final battlenya juga bgaus. Yang ku takutkan CGI dan VFX mengganggu, justru malah agak ganggu di scriptnya tapi diselamatkan plot. Overall sih masih recommended. 8,5/10," tulis @bangp***.

"Review singkat: lebih suka camera movementnya Gundala, tapi suka effectnya Sri Asih. Terlalu banyak zoomnya dan agak kaku. Tapi dari segi plot, Sri Asih lebih better daripada Gundala," tulis @linoli***.

"Overall story: bagus gua suka, cuman ada time lost nya yang bikin bertanya-tanya, tapi sisanya tetap oke kok. Screenplay fighting: better Gundala buat gua sendiri daripada Sri Asih, tapi masih oke kok. Soalnya gue emang expect tinggi juga sama battle scenenya wkwk," tulis @Solitar***.

"Jujur Sri Asih mantep banget, membuka gerbang Bumilangit menjadi lebih luas. Cuma bisa kagum sama castnya khususnya Pevita, Dimas, Randy Pangalila. Alana keren banget kamu!" tulis @nightth***.

"Akhirnya Indo punya benchmark film superhero baru. Bakal kerasa banget improvementnya kalo lu udah nonton Gundala. Kompleksitas cerita ningkat, CGI terutama di film fight scene ciamik. Gw berani bilang ini developmentnya ga maen-maen. Layak ditonton," tulis @keasl***.

Sri Asih berkisah tentang Alana (Pevita Pearce) yang tak mengerti kenapa ia selalu dipengaruhi amarah, tapi ia selalu berusaha melawannya. Memasuki usia dewasa, Alana menemukan fakta mengenai asalnya bahwa ia bukan perempuan biasa. Ia mungkin adalah berkah untuk kemanusiaan dan menjadi pelindungnya sebagai Sri Asih. Atau ia bisa juga menyebabkan kehancuran bagi dunia, jika ia tak bisa mengontrol amarahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus