Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SELARIK garis bekas jahitan operasi Caesar terlihat dengan deretan tanda silang di bawah pusar tubuh jumbo yang telanjang itu. Imaji tubuh yang melar selepas melahirkan itu terlihat di salah satu kanvas besar. Tak hanya memperlihatkan luka bekas operasi, tubuh jumbo ini juga berhias garis-garis selulit di paha. Payudaranya pun terlihat menggelambir. Di kanvas gelap itulah Rika Ayu Nilasari seakan-akan menggambar figur-figurnya.
Imaji-imaji tubuh perempuan telanjang tersebut jauh dari kesan erotis kemolekan tubuh perempuan yang anti-male gaze. Yang dilukis Rika lebih cenderung menonjolkan tubuh secara apa adanya, memperlihatkan kepedihan rasa sakit dan perjuangan untuk mengatasinya. Perupa 27 tahun ini menampilkannya dalam sembilan panel dengan tujuh judul dipamerkan bertajuk “Rong: Citra Tubuh Ayurika” yang berlangsung pada 21 Desember 2022-4 Januari 2023 di Kiniko Art Sarang Building, Tirtonirmolo, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia menggoreskan kuas pada imaji tubuh-tubuh ini bertolak dari pengalaman pribadinya. Perupa ini memang memfokuskan karyanya pada tubuh perempuan. “Sebagian peristiwa yang kualami seperti kehamilan, kelahiran, hingga simbol-simbol sakral,” ujar Rika kepada Tempo, Jumat 30 Desember 2022.
Tengoklah karya berjudul 9 berukuran 200 x 250 sentimeter. Menggunakan bahan soft pastel, alumnus Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu menggambar perempuan yang sedang hamil sembilan bulan. Seperti raksasa dengan tubuh bengkak, dia sedang duduk setengah rebah dalam posisi nyaris bersila. Garis bekas jahitan juga terdapat pada perut buncit calon ibu berkelir ungu tersebut. Sembilan bulan waktu penantian panjang menjelang kelahiran buah hati. Ini adalah waktu gawat bagi seorang ibu. Rika diliputi kecemasan selama itu. “Rasanya seperti hidup dan mati, bayi selamat atau tidak,” katanya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo