Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 28 Februari 1991, tepat 31 tahun yang lalu pencipta lagu Bagimu Negeri, Kusbini mengembuskan napas terakhirnya di Yogyakarta pada usia ke-81. Ia adalah tokoh musik keroncong yang legendaris bersama Annie Landouw, Gesang, S. Abdoellah, Miss Roekiah dan lain-lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekitar 1945-1952 bersama C. Simanjuntak, Ismal Marzuki, L. Manik, dan tokoh musikus lainnya, Kusbini menciptakan lagu perjuangan, salah satunya adalah Bagimu Negeri. Penciptaan lagu itu sesuai dengan situasi kemerdekaan Indonesia, sehingga penciptaan lagu mendukung semangat perjuangan bangsa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kusbini lahir di Desa Kemagi, Mojokerto, Jawa Timur. Pada masa Belanda, ia sempat menuliskan kembali transkrip lagu keroncong Telomoyo, Moresko, Nina Bobo, dan lainnya.
Tokoh yang dikenal sebagai seniman keroncong tiga zaman itu menjalani masa remajanya di Surabaya. Ia menempuh pendidikan MULO sebelum akhirnya melanjutkan di Sekolah Dagang sekaligus menjadi seorang pemusik di JISTO pimpinan Kusbandi.
Pada masa-masa itu, ia rajin mengumpulkan dan menulis lagu keroncong. Hobi dan kegemarannya itu kemudian menjadikan Kusbini sebagai sosok yang berjasa bagi dunia musik tanah air, khususnya keroncong.
Bahkan, pada masa pendudukan Jepang, ia sudah dikenal sebagai seorang pencipta lagu. Kusbini menuangkan ide dan gagasannya, kemudian mengkomunikasikannya melalui lagu-lagu yang diciptakan. Selain itu, rekan pergaulan Kusbini dengan para tokoh pergerakan pada saat itu serta kesempatannya bekerja di radio Jepang di bidang siaran taman kanak-kanak membuat ruang ekspresinya terbuka luas.
Beberapa orkes yang melibatkan dirinya untuk terjun di dalamnya yaitu JISTO, De Naachtegal, Studio Orkes Nirom Surabaya, Orkes Andalas, dan The Melody Band.
Kusbini juga merupakan salah satu pendiri SMINDO atau Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta, yang saat ini kemudian menjadi AMI dan ISI Yogyakarta. Selain itu, ia juga mendirikan Sekolah Olah Seni Indonesia (SOSI) yang hingga sekarang dilanjutkan pengelolaannya oleh anak-anak dan cucunya.
Selama perjalanan hidupnya, Kusbini meninggalkan warisan yang sangat berharga. Salah satunya adalah sebuah kamus musik yang diciptakan pada masa-masa awal karirnya sebagai seorang pegawai negeri di bawah Dirjen Kebudayaan.
RISMA DAMAYANTI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.