Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Perhelatan musik tahunan BNI Java Jazz Festival sukses menghadirkan penyanyi Laufey dan Snoh Aalegra.
Musik jazz yang ditampilkan ringan dengan lirik-lirik cinta yang terhubung dengan pengalaman remaja.
Promotor menghadirkan para penyanyi kondang yang sarat prestasi.
BERGAUN merah dengan rambut panjang sebagian diikat dan dibiarkan terurai, Laufey Lín Bing Jónsdóttir menyihir para penggemarnya di panggung Hall BNI Gedung D Jakarta International Expo, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Mei 2024. Lagu-lagu jazz ringannya menggema di ruangan aula yang penuh sesak oleh penonton.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penampilannya sederhana, kadang hanya ditemani gitar dan selo atau musik yang sudah diaransemen sebelumnya. Lagu-lagu hitnya yang dilantunkan serempak membuat para penggemar ikut bernyanyi bersama. Sejak lagu pertama ditampilkan, penonton sudah histeris oleh penampilan sang bintang. Ia pun sangat komunikatif menyapa penggemarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hampir dua jam sebelum Laufey manggung, para penggemar mengular di halaman sebelah Gedung D. Formasi antrean rapat dan sangat padat untuk masuk ke aula. Beberapa penonton tampak keluar dari antrean, tak betah menunggu waktu hingga masuk ke pit validasi tiket pertunjukan spesial pada Sabtu, 25 Mei 2024.
Sehari sebelumnya, penyanyi asal Islandia ini pun sukses menghibur para penggemarnya. Waktu tambahan digelar karena antusiasme para penggemar. Semula ia hanya dijadwalkan tampil dalam show spesial pada hari Sabtu. Dengan gitar, ia melantunkan “Valentine” dan “Fragile” membuka penampilannya. Sebuah tembang untuk menyapa para gadis di depan panggung, “Magnolia”, membuat penonton berteriak senang. Lirik tembang yang ia tulis ini ditujukan untuk semua yang cantik di dunia, yang terkadang tak menyadari kecantikannya. Laufey Lín Bing Jónsdóttir memang menjadi magnet dalam acara musik ini. Pada tahun lalu, ia juga tampil di BNI Java Jazz Festival.
Karier musiknya bersinar sejak 2020 sebagai artis pop yang terinspirasi musik jazz. Bisa dikatakan lagu-lagu Laufey bergenre jazz masa kini. Para kritikus mencatat lagu-lagu Laufey meraih kesuksesan cukup besar untuk sebuah genre yang sebagian besar telah menurun secara komersial. Pada 2021, ia lulus dari Berklee College of Music di Boston, Amerika Serikat, dan merilis lagu “Typical of Me”. Ia makin bersinar setelah merilis album Bewitched pada tahun lalu dan memenangi Album Vokal Pop Tradisional Terbaik di Grammy Awards Ke-66 pada 2024.
Penampil spesial lain yang ditawarkan promotor adalah Snoh Aalegra. Musikus asal Swedia ini tampil pertama kali setelah dua tahun vakum berkonser. “Sungguh ini istimewa untukku,” tuturnya. Nomine Grammy Award dan beberapa penghargaan di Swedia ini membawakan 18 lagu andalannya melalui penampilan yang membuat penonton histeris. Penampilan di hari terakhir penyanyi jazz, pop, soul, dan R&B ini memuncaki suguhan bagi para penggemar musik.
Sederet penyanyi dan musikus dalam dan luar negeri menyemarakkan perhelatan musik tahunan ini. Penampil dan genre musik yang ditawarkan makin beragam. Di antaranya The Yussef Dayes Experience, Joyce Wrice, Scary Pockets, Eliane Elias, 92914, dan The Amy Winehouse Band. Tentu saja promotor juga mendatangkan musikus jazz yang masih mendapatkan tempat di hati penggemarnya. Sebutlah Paul Brown dan Ron King Big Band yang masih bertaji menyuguhkan lagu dan musik jazz. Trompet Ron King melengking mengiringi permainan awak band dan Paul Brown yang memetik gitar. Ron King Big Band boleh jadi salah satu pentolan jazz yang sudah malang melintang dan menjadi langganan festival ini.
Penampilan The Amy Winehouse Band juga tak kalah meriah dan penontonnya hampir penuh. Seorang penonton, Scharmeine Jood, rela jauh-jauh terbang dari Durban, Afrika Selatan, demi menonton Java Jazz, terutama The Amy Winehouse Band. “Sangat indah sekali penampilan mereka. Saya sungguh menikmatinya,” ucapnya. Bersama dua temannya dari Australia, sebelumnya ia pun menonton penampilan Laufey dan Incognito. Sudah dua kali ia datang ke acara tahunan ini. Ia berjanji tahun depan membawa keluarganya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Aisha Shaidra dan Savero Aristia berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Magnet Itu Bernama Laufey"